BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – CEO PT. PT. Gelora Trisula Semesta (GTS) selaku Operator kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016 Djoko Driyono menyatakan, telah mengambil alih pengelolaan Persiba Balikpapan.

Menurutnya, hal itu untuk menyelamatkan tim kebanggaan masyarakat Kota Balikpapan tersebut, agar tetap ikut kompetisi ISC 2016. Pasalnya, sebelumnya telah ramai disebut-sebut Beruang Madu tidak akan ikut ISC 2016.

“Jadi kami tahu di media sosial ramai soal tidak ikut Persiba di ISC 2016. Tentu ini sangat disayangkan. Saya kemudian ketua Ketua Persiba Syahril sekitar dua minggu lalu terus kita bicarakan da dia setuju,” kata Djoko Driyono.

Namun Djoko membantah disebut PT. GTS akan mengambil alih kepemilikan  Beruang Madu. Kata dia, ada kesepakatan kerjasama yang dibuat kedua pihak, agar ada solusi Persiba tetap bisa mengikuti kompetisi ISC.

“GTS tidak mengambil alih kepemilikan dan Badan Hukum dari Persiba. Persiba adalahklub exist, GTS konsen pada manajemen dalam mengarungi kompetisi 2016 di elemen mana, aspek manajemen tim, aspek bisnis dan fiancialnya,” ujarnya.

“Hubungannya GTS dengan Persiba , hubungannnya adalah Kontrak kerjasama yang disepakati antara GTS dan Persiba dalam konteks mempersiapkan periode transisi sampai kick off, Apa yang dilakukan GTS dalam periode transisi ini, secara sederhana kita ingin Persiba di manage dua segmen manajerial klub. Pertama di aspek tekhnis, kedua di aspek bisnis. Dua-duanya telah kita siapkan,”

Dia mengungkapkan, sudah menjadi tanggungjawab dan tugas PT. GTS untuk memberikan solusi bagi Persiba yang merupakan bagian ataupun pemilik PT. GTS yang merupakan operator ISC 2016.

“Jadi mekanisme yang diambil GTS ini, adalah tanggungjawab GTS karena liga atau tatanan kompetisi yang punya anggota itu memiliki tanggungjawab kolektif agar masa dimana keputusan diambil klub-klub sebagai pemiliknya liga ketika mendapatkan kendala, maka dalam tatatan yang diperbolehkan maka itu dilakukan,” terangnya.

Dia menambahkan, PT. GTS dan manajemen Persiba akan bersinerji dalam mempersiapkan Persiba mengarunggi ISC 2016. Namun menyangkut tugas, peran dan tanggungjawab akan di formulasikan kemudian.

“Manajemen lama tetap terlibat, kita tidak usir mereka dari rumahnya, kita bersama-sama dengan GTS agar Persiab tetap ikut. Tetang posisi peran dan tugasnya akan kita formulasikan seefektif mungkin, agar cita-cita Persiba bertransformasi itu terwujud,” imbuhnya.

“Menyangkut masalah program, kita ingin juga memberi warna bagi masa depan persiba , bahwa sepakbola itu sebenarnya tidak boleh diukur oleh sekedar menang dan kalah. Esensi sepakbola harus diukur dari seberapa besar dia melakukan social, tumbuh dari komunitasnya, dan kami memiliki keyakinanPersiba bisa seperti itu,”

“GTS ingin mengatakan, proses development , proses reformasi di Persiba tidak dimulai dari kemudaan tapi dimulai dari kesulitan. 2016 kami menganggap Persiba memulai saat ingin bangkit dari starting poin yang tidak mudah,”

“Kita memulai dengan kesulitan ini bukan sekadar tanggungjawab persiba, tapi ini menjadi tanggungjawab kita bersama, GTS, Persiba, community, media, government dan semuanya.”

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version