BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Kantor Wilayah V Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Balikpapan melakukan monitoring harga telur ayam ras ke sejumlah pasar tradisional.
Dalam siarang persnya, langkah itu untuk mengetahui harga, stok hingga distribusi telur khususnya di Kota Balikpapan. Pasalnya, di sejumlah daerah seperti dj Jawa harga telur melonjak tajam.
Informasi yang diterima dari pedagang Pasar Pandansari juga terjadi kenaikkan harga telur. Hal itu dipengaruhi karena program bantuan sosial (bansos) yang salah satunya komoditi telur ayam,
Sehingga para produsen telur ayam di Jawa justru mengalihkan penjualan telur ayam untuk mengikuti program bantuan sosial tersebut. Pedagang masih mendatangkan telur dari luar daerah
Karena saat ini produksi telur lokal hanya mampu memenuhi kebutuhan sekitar 40 persen. Sehingga sekitar 60 persen di datangkan dari Jawa seperti Surabaya dan Sulawesi.
Informasi lain yang diperoleh dari pedagang adalah harga telur ayam lokal menyesuaikan dengan harga dengan telur yang berasal dari Jawa, merujuk acuan harga yang ditetapkan dari Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (PINSAR).
Pantauan KPPU Balikpapan pekan kemarin, harga telur yang didatangkan dari Surabaya berada dikisaran harga Rp 2.000 hingga Rp 2.100 per butir atau Rp 62.000 per rak
Sementara pantauan pada hari ini (02/09/2022) harga telur ayam dikisaran Rp 1.900 hingga Rp 2.000 per butir butir atau Rp 59.000 per rak atau terjadi penurunan
Penurunan harga telur yakni rata-rata berkisar Rp 100 hingga Rp 200 per butir, atau Rp 2.000 hingga Rp 3.000 per rak. Turunnya harga telur karena berakhirnya program bantuan sosial.
KPPU Balikpapan akan terus memantau harga telur ayam baik ditingkat produsen dan pedagangan. Karena harapannya, tidak terjadi perilaku yang berpotensi melanggar Undang-undang Nomor Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.