BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com—- Optimisme dan semangat untuk sembuh ternyata mampu membangkitkan seorang pasien Covid-19 di Balikpapan. Dukungan keluarga dan tim medis di rumah sakit merupakan hal utama untuk sembuh dari penyakit ini.
Perasaan ini diutarakan pasien BPN 23 usia 49 warga Balikpapan Utara yang sudah dinyatakan sembuh sejak Kamis lalu (14/5) dan dihadirkan di kantor pemerintah kota bersama tim dokter pada Jumat siang (15/5).
BPN 23 menyapaikan Awalya dia sudah membuat surat pernyataan kepada istrinya jika meninggal karena penyakit menular ini.
“Memang saat dirawat yang paling dibutuhkan support dari anggota keluarga, tim medis yang ada. Karena dirawat tidak bisa melihat keluar melakukan aktivitas di luar. Jadi rasanya rasa yang paling banyak adalah rasa bosan. Apalagi kalau liat baca-baca media online misalnya pak wali sampaikan hari sekian yang positif wah kita deg-gedakan juga itu. Satu minggu dirawat saya buat wasiat ke istri karena takut juga,” katanya.
Dia kembali menyemangati pasien yang masih dirawat untuk tetap semangat dan memiliki kepercayaan bahwa penyakit ini bisa sembuh.
“Kalau punya semangat untuk sembuh bisa sembuh juga. Yang penting buat teman-teman yang dirawat di rumah sakit diberikan motivasi pasti bisa sembuh, pasti bisa,” tandasnya meyakinkan.
Pasien BPN 23 ini memiliki riwayat perjalanan ke Banjarmasim terpapar virus dan harus menjalani perawatan di RSKD sejak 11 April 2020 lalu.
“Syukur lah saya sembuh dan senang. Begitu saya kena semua keluarga langsung dites hasilnya negative,”ucapnya.
Dia pun menyampaikan terimakasih kepada dokter dan tim perawat yang selama ini merawatnya. “Selama ini kita melihat mereka seperti pakaian astronot. Terimakasih kepada tim medis RSKD yang sudah merawat saya,” ujarnya.
Sebagai pekerja yang banyak bolak balik keluar daerah, diakui memiliki resiko yang sangat tinggi. Apalagi dengan melihat perkembangan social distancing belum dilakukan dengan baik. Hal ini membuat penyebaran virus makin mudah.
“Sekarang kalau lihat perjalanaan saya Balikpapan Jakarta Banjarmasim resikonya besar juga. Lihat protocol kesehatan, dan diluar kita lihat social distancing belum dijalani ini bahaya juga ini social distancing tidak jalan,” tukasnya.