BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pelabuhan dan bandara paling diwaspadai jadi pintu masuk penularan covid-19. Khususnya pelabuhan peti kemas Karingau Balikpapan. Karena selama ini menjadi tempat bongkar muat kegiatan ekspor keluar negeri.

Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan, selama ini batu bara dari Kaltim yang di ekspor ke India dan China melalui pelabuhan peti kemas Karingau. Sehingga banyak kapal berbendera India dan China melakukan aktifitas di pelabuhan peti kemas Karingau.

 “Itu yang kita waspadai, karena mereka               mengirim kapal untuk mengangkut batu bara ke pelabuhan peti kemas Karingau Balikpapan,” ujarnya.

Menurutnya, saat memuat batu bara dari stockfile ke kapal membutuhkan waktu beberapa hari. Sehingga awak kapal biasanya turun ke darat. Kondisi itu yang dikhawatirkan, karena bisa saja menyebabkan awak kapal positif covid-19.

“Pelabuhan Petikemas Karingau, pengawasannya kita perketat, dengan bekerjasma dengan semua pihak, juga bandaradan pelabuhan Semayang,” ujarnya.

Rizal sebelumnya secara tegas melarang warga negara asing (WNA) asal India. Pasca melonjaknya kasus covid-19 di negara itu. Pemerintah juga menutup penerbangan dari India. “Ya kita minta warga India untuk sementara jangan masuk Balikpapan,” ujar Rizal

Dia menjelaskan, pengawasan ketat dilakukan bekerjasama dengan stakeholder di pelabuhan maupun bandara. Mulai dari Bea Cukai, Pelindo, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas pelabuhan (KSOP) dan Pengelola Bandara.

Termasuk Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) maupun lainnya. Untuk saling berbagi informasi. Termasuk juga dengan perusahaan swasta maupun BUMN agar melaporkan jika ada pekerja asing yang dari India atau luar negeri.

“Kita bekerjasama dengan pelabuhan bandara, imigrasi supaya berbagi informasi , ya kalau ada tamu dari luar berpotensi seperti dibeberapa daerah, jadi kita akan cermati, kita kerjasama,” ujarnya

“Kita juga bertemu dengan General Manajer Pertamina Hulu Mahakam (PHM) juga menyampaikann jika ada ekspatriat agar menyampaikan ke kita.”

Rizal juga memastikan hingga kini belum ada laporan soal varian baru covid-19 dari India yakni B117 dan B.1617. “Belum ada, ya mudah-mudahan selamanya bebas dari varian itu. Karena kita juga melakukan pengawasan,” ujarnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version