BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pemerintah kota Balikpapan betul-betul kesulitan dalam mengalokasikan anggaran pembangunan fisik yang berskala besar seperti pembebasan lahan Rp100 miliar untuk waduk Tritip. Termasuk juga dalam alokasi anggaran pembangunan IPA Waduk Tritip yang diperkirakan membutuhkan dana Rp30 miliar.

Apalagi ditengah defisit anggaran, pemkot dikejar untuk penuntasan pembebasan lahan waduk ini   oleh Kemen PUPR menyusul rencana Presiden Jokowi untuk meninjau pembangunan waduk Tritip pada Pekan ke IV Maret ini. Pada Tahun ini juga, Pusat akan mengucurkan Rp80 miliar untuk membantu pembebasan lahan areal genangan waduk.

“Pembebasan lahan yang masih kurang  ini kita diminta komitmen untuk menyelesaikan. Kira-kira kita butuh dana Rp100 miliar. Tahun ini di murni kita sudah alokasikan Rp30 miliar untuk pembebasan lahannya,” ungkap Walikota Rizal Effendi (17/3/2016).

Di tengah keterbatasan anggaran ini, pemerintah kota harus mengalokasikan Rp100 miliar.” Itu bukan angka yang kecil. Butuh dukungan semua pihak terutama dari DPRD untuk alokasi anggaran ini,” katanya.

Belum lagi untuk pembangunan instalasinya pengolahan. Dari perhitungannya, untuk pembuatan IPA Waduk Tritip Rizal menyebutkan membutuhkan dana sekitar Rp30 miliar.

Untuk pembangunan IPA ini, Pemkot berharap dukungan  pemerintah  pusat melalui Kemen PUPR Dirjen Cipta Karya. “Ketika waduk Teritip selesai, juga perlu dibantu dalam proses pembangunan Instalasi Pengolahan Air. Karena juga memerlukan dana yang tidak sedikit,” bebernya.

“Kita sudah siapkan 5 hektare (area IPA) dulu supaya instalasi pengolahan bisa berjalan. Begitu nanti waduk sudah sempurna maka instalasi pengolahan sudah siap sehingga bisa menyuplay  200 liter per detik,” sambungnya.

Untuk areal genangan air waduk  dibutuhkan minimal 110 hektar. Saat ini tambah Rizal baru selesai  pembebasan lahanya sekira 30 hektar. “Dan 80 hektar yang  perlu dibebaskan lagi,” tukasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version