BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Arus mudik lebaran tahun ini diproyeksikan meningkat hingga 45 persen dari tahun kemarin, atau sebanyak 123,8 juta orang.

Proyeksi tersebut berdasarkan hasil survei yang dilakukan Kementeruan Perhubungan (Kemenhub). sebanyak 45 persen masyarakat mengaku ingin mengikuti mudik.

“Sementara yang tidak pergi mudik tahun lalu 68,4 persen, sekarang cuma 54,2 persen,” ujar Staf Khusus Menteri Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Internasional Kemenhub, Abdulhamid Dipopramono.

Dia menyebut, naiknya jumlah arus mudik lebaran tahun itu, disebabkan oleh penghapusan PPKM, pemulihan ekonomi, dan tidak adanya larangan mudik dari pemerintah.

Untuk memastikan keamanan dan kenyamanan para pemudik, Kemenhub berupaya untuk memfasilitasi masyarakat dalam melakukan perjalanan secara aman dan tepat waktu.

“Bahkan, Kemenhub kembali menghadirkan layanan mudik gratis bagi pemilik sepeda motor yang ingin membawa kendaraan mereka ke kampung halaman,” ujarnya.

Namun menurutnya, problem roda dua masih menjadi perhatian utama pemerintah saat mudik, dengan rata-rata kecelakaan terjadi pada kendaraan roda dua.

Mudik gratis ini diharapkan dapat mengurangi angka kecelakaan karena sebagian dari pemudik sepeda motor ini sudah terangkut dengan moda transportasi lain.

“Program ini bertujuan untuk memfasilitasi masyarakat dalam melakukan perjalanan secara aman dan tepat waktu, selalu melakukan koordinasi dengan stakeholders terkait, dan memberikan layanan mudik gratis bagi pemilik sepeda motor,” ujarnya

Direktur Keamanan dan Keselamatan Korlantas Polri, Bridgen Pol. Ery Nursatari, menyampaikan pihak kepolisian telah mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi,

“Rest area menjadi fokus perhatian, karena di situlah terjadi kemacetan dan kerumunan saat musim mudik. Bersama dengan PUPR dan Kemenhub, kami telah melakukan survei dan memetakan permasalahan tahun lalu,” ujarnya.

Upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah ini antara lain memperluas lahan parkir, mengatur rekayasa lalu lintas di dalam rest area, dan memberikan batas waktu kepada pengunjung. 

Kata dia, mekanisme manajemen di rest area belum tertata dengan baik, sehingga mobil yang masuk akan ditentukan waktu parkirnya agar tidak menumpuk di bahu jalan.

“Maksimal 30 menit agar rest area dapat menampung pengunjung dengan baik. Jika rest area penuh, maka akan segera ditutup untuk menghindari kerumunan dan kemacetan,” ujarnya

Selain itu, contraflow juga akan dilakukan di beberapa ruas jalan tertentu. Hal ini dilakukan untuk mengatasi kemacetan yang terjadi di ruas jalan tol, seperti contohnya di Tol Cipali yang baru memiliki 2 lajur saja.

Sementara itu, Sekretaris Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Triono Junoasmono, untuk mendukung kelancaran dan kenyamanan arus lalu lintas mudik beberapa ruas tol baru juga telah dioperasikan, termasuk ruas Cinere-Jagorawi.

“Selain itu, ada 11 ruas fungsional yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatra. 7 ruas di pulau Jawa, dan 4 di Sumatra,” katanya.

BPJT telah menyiapkan aplikasi tol untukmemudahkan masyarakat khususnya mengecek kondisi lalu lintas, tarif, dan titik tempat istirahat dan pelayanan.

Bahkan pihaknya, sedang mengkaji untuk memberikan insentif pemberian diskon 20 persen kepada pengguna jalan tol pada tanggal tertentu.

“Hal ini diharapkan dapat memecah kepadatan kendaraan di puncak arus mudik dan arus balik,” ujarnya

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version