BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Petinggi partai politik (parpol) disebut-sebut terlibat dalam proyek di Kementerian Pertanian (Kementan). Hal itu disampaikan Pengacara eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL),
Djamaluddin mengatakan, keterlibatan petinggi parpol tersebut yang justru menjadi pintu masuk bagi Ketua KPK nonaktif, Firli Bahuri yang telah ditetapkan Polda Metro Jaya sebagai tersangka dugaan kasus pemerasan.
“Ini terkait dugaan keterlibatan mereka di beberapa proyek di Kementan, sehingga terjadi pemerasan dari FB selaku Ketua KPK nonaktif (Firli Bahuri) terhadap pak SYL,” ujar Djamaluddin dilansir dari suara.com jaringan inibalikpapan.
Hanya saja, Djamaluddin tidak menyebut secara detail petinggi parpol yang disebutnya itu. Namun dia meyakini dugaan keterlibatan itu akan terungkap dalam proses hukum yang sedang berjalan.
“Kami menduga terkait dengan keterlibatan beberapa oknum petinggi beberapa partai tertentu, sehingga dikhawatirkan akan mengganggu pesta demokrasi di 2024,” ujarnya.
Sebelumnyai, Firli telah resmi ditetapkan Polda Metro Jaya sebagai tersangka pada Rabu 23 November 2023. Perkara ini berawal dari aduan masyarakat pada 12 Agustus 2023. Kasus pemerasan itu diduga berkaitan dengan kasus korupsi di Kementan yang menjerat SYL.
Pada 6 Oktober 2023, polisi meningkatkannya ke penyidikan. Dalam rangkain penyidikan, Polda Metro Jaya setidaknya memeriksa sekitar 90 saksi, termasuk ahli, serta SYL.
Rangkaian upaya paksa berupa penggeledahan juga dilakukan, di dua rumah yang ditinggali Firli, di Villa Galaxy, Jaka Setia, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat, dan di rumah nomor 46 di Jalan Kartanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Terbaru pada Jumat 1 Desember 2023, penyidik Polda Metro Jaya memeriksa Filri untuk pertama kalinya sebagai tersangka. Dia diperiksa kurang lebih 10 jam dengan 30 pertanyaan yang diajukan.