JAKARTA, Inibalikpapan.comMajelis Ulama Indonesia (MUI) mengajak semua pihak khususnya umat Islam untuk saling menghargai dan menghormati terkait perbedaan awal Ramadan.

Hal itu disampaikan Ketua MUI Bidang Pendidikan dan Kaderisasi, KH Abdullah Jaidi. Dia mengatakan perbedaan merupakan sebuah rahmat. sehingga harus bisa saling menghargai.

“Jangan dipersoalkan dan dibesar-besarkan (perbedaan) masalah ini,” ujarnya dikutip dari laman MUI.

BACA JUGA : Pemerintah Tetapkan 1 Ramadan Selasa 12 Maret

Menurutnya, hal yang terpenting adalah umat Islam dapat meningkatkan keimanan dan kesalehan dalam beribadah. Selain itu, dia juga mengajak umat Islam untuk meningkatkan kepedulian sosial.

“Sedekah dengan kepedulian sosial kita dengan saudara-saudara kita yang membutuhkan uluran tangan kita yakni fakir miskin,” sambungnya.

Seperti diketahui, Pemerintah menetapkan 1 Ramadan 1445 H jatuh pada  Selasa, 12 Maret 2024. Sementara Muhammadiyah telah melaksanakan puasa pada Senin (11/03/2024).

BACA JUGA : Soal Beda Awal Ramadan, Menag : Perbedaan Itu Lumrah

Karenanya dia menekankan, perbedaan tersebut jangan sampai merusak persaudaraan sesama Muslim, persaudaraan antar sesama manusia, dan persaudaraan sebangsa dan setanah air.

Kata dia, awal Ramadan harusnya bisa menyatukan dan membangun bersama menuju Indonesia Emas 2045, pasca digelarnya Pemilu 2024.

“Mudah-mudahan Allah SWT memberikan taufik dan hidayah kita sehingga, terciptanya negara Indonesia yang baldatun thayyibatul warobbun ghofur,” ujarnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version