BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pertumbuhan Ekonomi Balikpapan sebelum covid-19 cmencapai titik terendah pasca pandemi covid-19.  Demikian pemaparan Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi pada akhir tahun 2020.

Pada fase triwulan pertama sudah terlihat dampak dari covid-19. Tanda – tanda penurunan mulai terlihat pada sektor perdagangandan jasa diantaranya hotel maupun restaurantTermasuk sektor transportasi.

Kemudian pada fase triwulan kedua, penurunan terlihat dari hampir keseluruhan indikator sektor utama Balikpapan. Sumber tekanan didominasi dari faktor internal yaitu pembatasan sosial yang mengurangi aktivitas pelaku usaha.

Kemudian pada fase triwulan ketiga masuk new normal dan recovery, memang terlihat ada peningkata aktifitas ekonomi namun masih belum sesuai harapan. Hal itu juga setelah Pemerintah Kota Balikpapan mencabut pembatasan.

Pandemi covid-19 mempengaruhi penurunan PDRB (Produk domestik regional bruto) Kota Balikpapan, yang semula diperkirakan akan tumbuh pada kisaran 5,50%, akan mengalami kontraksi yang cukup dalam pada kisaran 1,8- 2,3%.

Kendati begitu, inflasi terkendali masih berada di bawah target tahun ini sebesar 3,0 % ± 1. Pada November 2020 sekitar 0,398 % (mtm). Tren deflasi terjadi sejak Juli yang berlangsung hingga Oktober  tahun ini.

Deflasi terjadi karena kemahnya daya beli masyarakat akibat covid-19. Melandainya inflasi bahan makanan seiring kecukupan pasokan di tengah permintaan yang tidak sekuat sebelumnya. Termasuk juga angkutan udara.

Berbagai upaya dilakukan Pemerintah Kota Balikpapan dalam rangka pengendalian inflasi yakni melalui Gerakan Wanita Mathilda yang berlangsung 21 April 2020 hingga 30 Oktober 2020 Urban Farming dan Edukasi Belanja Bijak dan Pengelolaan Keuangan Keluarga

Kemudian Pagar Mantap yakni yakni pasokan pangan keluarga mandiri terpadu merupakan inovasi untuk mendorong peningkatan produksi pangan dengan melibatkan masyarakat diantaranya dengan menanam dipekarangan rumah.

Program Laris Pasar yakni kelancaran distribusi keterjangkauan harga melalui aplikasi yang mempermudah masyarakat untuk belanja, dengan memberdayakan pasar lokal dan ojek online yang ada di Balikpapan

Terakhir neraca pangan yakni menyediakan informasi pangan daerah secara komprehensif sebagai dasar perumusan kebijakan pangan / pengendalian inflasi Kota Balikpapan.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version