BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Selama pandemi covid-19 menjadi masa tersulit bagi PLN dari sektor bisnis dan industri. Karena pertumbuhan pemakaian listrik sempat anjlok hingga dibawah 1 persen pada September-November 2020.

“Begitu Maret ada pandemi, mulai Maret, April, Mei terus turun. Kemudian puncaknya itu sekitar September, kita tumbuhnya sudah dibawah 1 persen, bulan lalu tumbuh 1 persen,” kata General Manager PLN  Unit Induk Wilayah Kaltim dan Kaltara (Kaltimra) Sigit Wicaksono dalam media gathering bersama PLN Kaltimra melalui luring dan daring, Kamis malam (10/12/2020).

Padahal sejak awal tahun, PLN telah memasang target untuk tahun ini sekitar 8,3 persen pertumbuhan pemakaian listrik. “Sebenarnya kami target 2020 sebelum ada pandemi itu kurang lebih 8,3 persen tumbuh,” ujarnya

Namun kini, meski jauh dari target, pertumbuhannya pada Desember akhir tahun ini naik, kurang lebih 2,5 persen. Kalau tidak ada pandemi covid-19, PLN Kaltimra bahkan optimis bisa melebih dari target tahun kemarin 8,68 persen.

“Sebenarnya kami target 2020 sebelum ada pandemi itu kurang lebih 8,3 persen. Kita targetkan bisa tumbuh di tahun ini. Kalau tidak ada pandemi pertumbuhannya bisa lebih dari 8,68 persen,”katanya.

“Karena selama pandemi covid-19 ruang bisnis publik segala macam mengurangi daya. Tahun 2018/2019 sekitar 8,68 persen, mungkin itu turun menjadi 4,91 karena adanya pandemi covid-19 tadi” ujarnya.

Dia mengungkapkan, pemakaian listrik tertinggi justru sektor rumah tangga. Karena aktivitas bergeser ke rumah. “Sekarang aktivitas kita banyak dilakukan di rumah. Anak-anak pun sampai sekarang masih sekolah dari rumah,” sebutnya.

“Kemudian ada event-event yang hampir sama, lebaran bulan berpengaruh pada pemakaian listrik. Tetapi secara kumulatif kita tetap menghitung pencapaiannya itu 4,9 persen keseluruhan,” lanjutnya.

Kata dia, selama aktivitas seluruhnya dilakukan di rumah, sehingga pemakaian rumah tangga menjadi meningkat. “Kalau di rumah gak kipas angin ya AC hidup. Itu yang membuat pemakaian rumah tangga menjadi meningkat,” ujarnya.

Sedangkan, pemakaian listrik untuk industri baru, justru tumbuh. Karena pemakaian listriknya meningkat. “Pertumbuhannya lebih kepada segmen rumah tangga. Kalau bisnis kita masih tumbuh negatif,” sebutnya.

“Kemudian ada event-event yang hampir sama, lebaran itu berpengaruh pada pemakaian listrik. Tetapi secara kumulatif kita tetap menghitung pencapaiannya itu 4,9 persen keseluruhan,” tukasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version