BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Dua peserta Kaligrafi dari Balikpapan yakni Rizal Fauzi (30) dan Haris Almuhasibi berharap bisa masuk babak final dalam babak penyisihan MTQ Kaligrafi yang berlangsung dua hari sejak Rabu (17/5) dan Kamis (18/5) di Dome, Balikpapan.
Pada lomba Kaligrafi, peserta Balikpapan selain Haris dan Rizal juga ada dua anggota lainnya yakni Muhammad Arsyad untuk cabang Naskah dan Eka (putri) Mushaf. Mereka berusaha keras masuk babak final dan menjadi juara.
Rizal Fauzi yang ikut dalam Kaligrafi cabang Kontemporer ini mengaku mencoba berusaha keras bersama rekan-rekannya untuk bisa lolos babak penyisihan. Begitupula Haris yang ikut lomba Kaligrafi cabang Dekorasi.
Rizal mengatakan dibutuhkan waktu 8 jam untuk menyelesaikan tugas yang diberikan juri. Mereka harus berjibaku dengan waktu, alat kerja dan juga tema lomba.
“Ayat sama semua cuma tinggal kita mengartikan seperti apa. Tadi tentang perlindungan Allah (Hasbunallah),” ucapnya.
Selain itu juga, penilaian tim juri yakni pada keterbacaan dan kesesuaian ayat dengan tema arti ayat, “Kalau ayat tentang neraka ya kesesuaian warna kan ada warna panas dan dingin. seperti itu dan banyak lagi. itu dibuat di kanvas,” ucapnya.
Kepada Inibalikpapan.com Rizal mengaku belajar seni Kaligrafi Kontemporer awalnya dari bakat/otodidak namun dari situ dia mendapatkan bantuan beasiswa Pemkot Balikpapan pada 2017 dan 2018 dengan pelatihan di Pesantren Kaligrafi Zainun Lilkhotothin, Gunung Putri, Bogor. Dari tulisan inibalikpapan.com sebelumnya, banyak dari peserta dari Kukar, Paser, PPU, Samarinda belajar kaligrafi dari Pesantren Kaligrafi di Sukabumi.
“Beasiswa dalam satu tahun full semuanya kayak jajan, makan minum, tinggal sekolah saja. Satu setengah tahun lebih dari 2017 awal sampai 2018 lebih,” tutur Rizal yang selama 7 tahun ikut ajang kota dan tingkat provinsi.

Rizal Fauzi dari Balikpapan peserta Kaligrafi cabang Kontemporer
Rizal sekarang ini aktif menerima pesanan dari masjid atau lembaga yang membutuhkan jasa kaligrafi. selain itu aktif di relawan emergency Ambulance. “Juga pelajar Tahfiz di masjid Al Ikhwan WIKA,” sebut Rizal yang meraih Harapan I di MTQ tingkat Provinsi kota Samarinda 2022 lalu.
Peserta lain dari Balikpapan yang Haris Almuhasibi yang ikut cabang Dekorasi, semua peserta dituntut mampu menampilkan seni dekoratif yang memiliki kesesuaan warna, tema dengan ayat dan bingkainya termasuk warna dasar.
“Pernah lihat kan dekorasi di masjid-masjid. Nah itu kita buat di atas triplek ukuran 120 cm kali 80 cm. Kalau ayat sama Lakotkana Fisabain Fi. Kesulitannya kaidah Khottiah sama hiasannya. masing-masing ada kesulitannya,” jelas Haris yang juga belajar satu lokasi dengan Rizal di Bogor.
Untuk penilain itu juga dilihat oleh dewan hakim kesesuain warna, hiasan, tulisan/ayat. “Tulisan itu nilai 60, hiasan 40,” sebutnya.
Haris mengakui semua peserta belum tentu bisa menguasai empat cabang Kaligrafi (dekorasi, naskah, Mushaf dan Kontemporer). “Biasa satu orang fokus pada 1 cabang saja. Kita berusaha kesana ada fokus dekor, ada fokus ke kontemporer biar karyanya maksimal,” tambah Haris yang sehari-hari usaha di pembuatan Kaligrafi di Masjid dan juga berjualan es batu.
Pada lomba Kaligrafi yang berlangsung di Dome digelar dua hari yakni Rabu dan Kamis babak penyisihan. Sedangkan pada Jumat ini (19/5) tidak ada perlombaan karena dewan hakim melakukan penilaian kepada seluruah peserta putra putri yang akan lolos ke Final. Sebanyak 24 peserta putra putri akan ikut dalam babak final pada Sabtu (20/5) mulai pukul 08.00-16.00 wita.