JAKARTA, Inibalikpapan.com – PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) mendatangankontrak kontrak kerjasama penyediaan jasa pendukung logistik lepas pantaisenilai Rp 109,6 miliar selama 20 bulan, dengan PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) maupun PT. Petaka Karya Samudera (PKS)

Dalam rilisyang diterima inibalikpapan tandatangan kerjasana tersebut, dilakukan  GeneralManager PHM, John Anis,  Direktur UtamaPTK Giri Santoso  dan  Direktur Utama PKS Samudera, Yulius Sinaga.T.

General Manager PHM John Anis mengatakan dalam sambutannya bahwa kerjasama ini selainuntuk mendukung kegiatan operasi pengeboran lepas pantai dan perwujudan sinergi dengan konsorsium PTK dan PKS.

Kontrakkerjasama ini dapat mengurangi total biaya kepemilikan (total cost ownership) dari dukungan logistik pengeboran lepas pantai, sehingga dapat menghasilkanoperasi dengan biaya yang lebih efisien.

“Kerjasamaini juga momen penting untuk membuka berbagai bentuk sinergi dengan anak usahaPHI lainnya seperti PT Pertamina Hulu Sanga Sanga dan PT Pertamina HuluKalimantan Timur di bidang dukungan logistik,” ujar John Anis.

Sinergi yang diatur dalam kontrak tersebut mencakup pengadaan Offshore Drilling Support Base bagi PHM oleh konsorsium PTK da PTS yang meliputi penyediaan dukungan logistik untuk kegiatan pengeboran lepas pantai. Termasuk untuk transportasi, handling, lifting, pergudangan dan penyimpanan berbagai perlengkapan dan material.

Untuk itu konsorsium PTK dan PTS akan menyediakan, tubular yard area, transit area,jetty, pergudangan dan perkantoran, fasilitas pengelolaan lingkungan (AMDAL,IPAL dll), peralatan heavy lifting dan berbagai jasa pendukung, klinik,pengamanan, pemeliharaan  dan lauinnya.

Penandatangan tersebut, disaksikan Kepala Divisi Pengelolaan dan Pengadaan Barang dan Jasa SKK Migas, Erwin Suryadi, dan Direktur Development and Production PHM, Eko Agus Sardjono. Juga dihadiri jajaran manajemen PT Pertamina, PHI, PTK dan PTS.

Sebagaimana diketahui lapangan-lapangan dan berbagai fasilitas produksi di WK Mahakam sebagian besar berada di lepas pantai mau pun rawa-rawa di Delta Mahakam, sehingga harus mengoperasikan kapal-kapal pendukung operasi dalam jumlah besar, termasuk rig-rig pengeboran lepas pantai dan rawa (jack up rig dan swamp barge rig).

Pada 2018 PHM melakukan lifting sebanyak 15,7 juta barel likuid (minyak dan kondensat) serta 65 standard cargo LNG (45 persen tujuan ekspor, dan 55 persen tujuan domestik). PHM juga memasok 65 persen gas pipa untuk Kalimantan Timur yang mencapai 275 MMscfd.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version