Top Header Ad

Polemik Jembatan Perumahan WIKA, Mediasi Komisi III DPRD Balikpapan Tak Dihargai Warga 

Suasana mediasi Komisi III DPRD Balikpapan dan warga RT 15 Gunung Samarinda Baru di Perumahan Wika. (Foto:Dani/Inibalikpapan.com)

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Polemik jembatan yang menghubungkan kawasan Balikpapan Baru dengan Perumahan Wika kembali mencuat. Warga minta agar akses jembatan jangan buat dua arah dan tidak terbuka selama 24 jam.

Hal ini mendapat perhatian dari Komisi III DPRD Balikpapan yang meninjau lokasi jembatan dan menemui sejumlah warga di lokasi, Senin (17/2/2025).

Wakil Ketua Komisi III DPRD Balikpapan Halili Adi Negara mengatakan,  sangat menyayangkan sikap beberapa warga RT 15 yang menolak niat baik pihaknya. Dalam berupaya memediasi persoalan pembukaan jembatan baru di perumahan Wika, Kelurahan Gunung Samarinda Baru, Kecamatan Balikpapan Utara.

Untuk diketahui, warga RT 15 Kelurahan Gunung Samarinda Baru menolak pembukaan jembatan baru perumahan Wika selama 24 jam penuh. Yang diuji coba Pemerintah Kota. Pasalnya, warga tersebut mempertanyakan aspek keamanan jika akses jalan itu terus-terusan dibuka.

Kemudian warga pun meminta kelonggaran, di mana pukul 22.00 wita ke atas diberlakukan buka tutup portal jembatan. Agar keamanan tetap terpantau.

Alih-alih menemukan titik terang, mediasi justru terbilang buntu. Beberapa warga dinilai melontarkan kata-kata yang kurang pantas kepada anggota DPRD yang berniat memediasi mereka.

“Hasil pertemuan ini sangat menyedihkan dan mengecewakan. Tentunya kedatangan kami mestinya didukung sebagai wakil mereka, namun kami malah dibuat kecewa,” sesal Halili saat diwawancari media.

Halili mengaku, bahwa Komisi III datang dengan niat mencarikan solusi untuk kebutuhan serta keperluan warga. Bahkan, kata dia, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) untuk pengadaan Penerangan Jalan Umum (PJU).

“Ketua RT 15 sudah meminta kami juga untuk mengecek jalanannya, tapi yang terjadi kami malah tak dihargai,” ucapnya kecewa.

“Kami tidak minta dihargai karena mereka (warga RT 15, red) juga yang memilih kami, makanya mari bersama kita benahi persoalan ini. Tapi mereka justru tak beretika,” sambungnya.

Adapun selanjutnya, tambah Halili, Komisi III nantinya akan berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Balikpapan melalui Pj Kepala Dishub dan Ketua DPRD, untuk menidaklanjuti persoalan tersebut.

Evaluasi Selama Seminggu

Sementara itu, Asisten Tata Pemerintahan Kota yang juga Pj Kadishub Balikpapan Zulkifli mengatakan, terkait pembukaan akses jembatan yang menghubungkan antara perumahan Balikpapan Baru dan Perumahan Wika di kelurahan Gunung Samarinda Baru masih dalam tahap evaluasi selama seminggu setelah dibuka 24 jam. Tetapi ada miskomunikasi di masyarakat sekitar Wika.

“Mereka warga ingin aspek keamanan juga ikut diperhatikan. Pada malam hari karena komplek perumahan diperbolehkan menutup jalan tapi tidak boleh tutup mati,” ujar Zulkifli.

Ia menambahkan, kalau pun ada pengaturan buka tutup pukul 22.00 Wita diberikan toleransi demi keamanan.

“Saat ini kita buka dulu 24jam, supaya seluruh waktu kita evaluasi, dan usulan warga minta pukul 22.00 wita ditutup,” akunya.

“Boleh saja asalkan jangan dikunci mati, karena ini jalan umum yang bisa digunakan suatu saat,” akunya.

Pihaknya menambahkan, terkait rambu-rambu juga akan dievaluasi oleh Dishub Balikpapan. Bagaimana nantinya rekayasa arus lalulintas agar tidak juga terjadi kemacetan.

“Lahan jalan ini sudah diserahkan dari pihak pengembang wika ke Pemkot, sehingga pemkot berharap mengatur,” akunya.

Dibuat Satu Jalur

Sementara itu, Ketua RT 15 Perumahan Wika kelurahan Gunung Samarinda Baru, Slamet Imam Santoso mengatakan, jika warga ingin akses jembatan dibuat satu jalur saja. Hal ini bukan tanpa alasan. Pasalnya akses jalan yang keluar ataupun masuk ke Perumahan Wika yang melintasi jembatan itu belum memadai.

“Bahkan selama jembatan ini dibuka 24 jam kendaraan yang melintas di jembatan ini bisa mencapai 500 kendaraan dalam satu jam,” ujar Imam.

Kata Iman, tentunya ini sama saja dengan memindahkan arus kendaraan yang ingin melintas di tanjakan global MT Haryono menuju ke RSKD lebih memilih masuk ke dalam area perumahan Wika melalui jembatan itu.

“Memang akses jalan sekitar jembatab sudah diserahkab ke Pemkot. Tapi kami juga minta kebijakansanaan karena akses jalan perumahan wika ini berbeda dengan Balikpapan Baru yang dibuat cukup lebar,” jelasnya.

“Begitu juga dengan rambu-rambu lalulintas yang dipasang agar bisa dievaluasi, dan kami berharap tidak 24 jam dibuka. Tapi pukul 22.00 wita akses jembatan sudah bisa ditutup,” pungkas Imam.***

Tinggalkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.