BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Sejumlah mahasiswa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kota Balikpapan menggelar aksi di pintu masuk kantor PDAM Balikpapan, jalan Ruhui Rahayu, Balikpapan Selatan, Rabu siang (15/7/2020).
Aksi yang dilakukan mahasiswa mengecam tinggi tarif air yang dirasakan masyarakat Balikpapan sebagai pelanggan setelah tiga bulan dilakukan perhitungan estimasi.
Mereka membentangkan spanduk berisi Parade Demokrasi Aspirasi Masyarakat (PDAM), Badan Usaha Milik Dia.
Humas HMI Balikpapan Rafshand Hasan menyampaikan PDAM sebagai BUMD harus lebih aspiratif dan tidak menyulitkan masyarakat. Maka dari itu kembalikan BUMD ini ke masyarakat.
“BUMD dikembalikan ke masyarakat untuk kepentingan masyarakatPDAM jangan menghindar karena alasan perwali, ” ucapnya saat orasi.
Setelah menyampaikan beberapa orasi, mahasiswa diizinkan menggelar aksi di dalam halaman kantor PDAM.
Pada kesempatan terpisah, seorang pelanggan yang dijumpai di halaman parkir menyatakan keberatan atas tarif PDAM yang dinilai memberatkan dan tidak sesuai dengan penggunaan sebenarnya.
” Saya gak mau bayar dulu masa biasa pemakaian Rp215 ribu sekarang harus bayar 500 ribu lebih, ” tutur seorang Ibu warga Telagasari.
” Terus yang katanya ada pemotongan 10 kubik tiap bulannya saya bayar sama ajak ngak ada bedanya, ” ungkapnya.