BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pemerintah Pemkot Balikpapan kembali mengundang PGN terkait pelaksanaan pipanisasi gas di wilayah Balikpapan yang berdampak masyarakat termasuk pengguna jalan.
Rapat yang dipimpin Sekda Balikpapan Muhaimin didampingi Asisten Ekonomi dan Pembangunan Andi Yusri Ramli, di ruang Rapat 2, Kamis (4/5/2023).
Muhaimin mengatakan pihaknya mendapatkan banyak keluhan atas penanaman pipa gas di sepanjang jalan Soekarno Hatta. Bahkan Muhaimin memberikan ultimatum agar galian yang ada untuk diperbaiki dahulu sebelum melanjutkan pekerjaan penggalian berikutnya.
“Kami menerima keluhan warga, pemeritah Balikpapan komitmen untuk tidak ada pengerjaan, saat jalan dan proyek galian belum di perbaiki, walau pun ini kebijakan jalan pemerintah provinsi tapi tetap menjadi perhatian Pemerintah Kota Balikpapan,” tandas Sekda Muhaimin yang juga didampingi sejumlah Kepala OPD seperti Kepala PU, Kadishub, dan perwakilan kepolisian serta PDAM Balikpapan.
Muhaimin juga mengingat bahwa proses pembukaan dan penanaman pipa gas agar menjadi perhatian dan menimbulkan kecelakaan di jalan Soekarno Hatta. “Kami tidak ingin ada kasus kecelakaan akibat galian pipa gas. Semua kerugian masyarakat, yang terdampak rumah, jalan dan tempat usaha harus ada komitmen dari PGN terkait ganti rugi,” tandasnya.
Jonatha Eka Saputra Teknisi PGN mengatakan PGN dalam tiga hari akan memperbaiki jalan yang rusak, sebelum melanjutkan pekerjaan proyek pemasangan pipa.
“Kami sudah memperbaiki, memang masih butuh perbaiksn, kalau lewat ke Samarinda bapak bisa lihat kami sudah melakukan perbaikan 24 km di samarinda. Ketika terjadi penurunan langsung kami kupas, kami perbaikan dan aspal,” katanya.
Jonatha menjelaskan bahwa untuk pembukaan galian dan perbaikan dilakukan kordinasi dengan Badan Pengelola Jalan Nasional. Seperti di KM 13 dan ruas lainnya.
Pihaknya juga memastikan keamanan pipa HDD dengan melakukan pengeboran dengan secara horizontal dan pemasangan pipa tidak sepanjang jalan.
” Dan ini yang paling aman kita kerjakan. HDD ini tidak bisa dipasang di jalan tingkungan berkelok karena pipa tidak bisa di bengkokkan,” terangnya.
Pada kesempatan sama, PGN juga memastikan memberikan ganti rugi kepada warga yang terdampak rumahnya.
“Sudah ada ganti rugi, rumah, tempat usaha yang terdampak, menang proses data di lapangan ada pihak PGN yang turun, dan memang prosesnya memakan waktu karena semua uang pembayaran akan di transfer oleh kantor pusat yang ada di jakarta,” Daniel Soerbakti Staf Humas PGN.
Daneil menjelaskan untuk berapa rumah yang diganti, dan kerusakannya itu semua sudah disampaikan data ke pusat
“Kami secara langsung meminta rekening masing rumah yang terdampak dan di transfer langsung oleh pusat. Untuk total tidak tahu nominalnya yang pati proses pembayaran akan berproses memang prosesnya lama karena data harus akurat, ” katanya.