BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Selama bulan ramadan kemarin, penukaran uang di Kota Balikpapan mencapai Rp 1,9 trilun. Hal itu disampaikan Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Balikpapan Robi Ariadi
Dia mengatakan, jumlah tersebut terjadi kenaikkan sekitar 17 persen, jika dibandingkan dengan ramadan tahun sebelumnya. Hal itu menurutnya, bagian dari semakin tumbuhnya perekonomian Balikpapan.
“Selama bulan ramadan kami juga fokus untuk menyediakan uang kartal. Tahun ini kami siapkan 1,8 triliun, awal bulan selama ramadan,” ujarnya dalam diseminasi perkembangan perekonomian tahun 2024 dan halal bihalal, di rumah jabatan Wali Kota, Selasa (23/04/2024)
“Tercapai kami itu selama bulan Ramadan 1,9 triliun, habis uang itu selama satu bulan. Kalau tahun lalu hanya 1,6 triliun, naiknya sekitar 17 persen. Ini bukti bawah Balikpapan semakin tumbuh ekonominya,”
Sebanyak 134 oulet penukaran uang disiapkan, termasuk di 9 titik, dengan bekerja sama perbankan. “Tanpa kita bergandeng tangan, tanpa kita berkolaborasi saya pikir kita berat, tapi kitab isa wujudkan hidu rukun,” ujarnya
BACA JUGA : Penumpang Kapal Mutiara Ferindo VII Dari Surabaya Diberikan Kompensasi Rp 100 Ribu
Selain itu, juga fokus dalam pengendalian infasi selama bulan ramadan. Karena biasanya permintaan akan tinggi. Bersyukur, selama ramadan inflasi di Balikpapan bisa terkendali. Bahkan dibawah target awal.
“Kita kemarin fokus mengendalikan inflasi, selama bulan Ramadan, terima kasih alhamdulilah kita sudah cukup terkendali. Kita hanya, ini masih bagus 2,95 artinya masih dibawah target kita,” ujarnya.
Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah inflasi tinggi di Balikpapan. Diantaranya meminta mubaligh agar saat menyampaikan ceramah, mengajak masyarakat untuk tak berlebihan saat berbelanja.
“Terima kasih, kita juga minta para mubaliqh selama bulan ramadan bisa ceramah, Isam adalah sederhana, Islam adalah simple aja, jadi tiak usah borong-borong barang banyak-banyak. Meminta kepada masyarakat agar bisa belanja hemat,” ujarnya
Mereka juga kini harus bersiap, karena pemindahan Ibu Kota Negara ke Nusantara. Mulai dari upacara HUT Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2024. Diantaranya menjaga situasi kondusif, sehingga ekonomi tak terganggu.
“Ini belum IKN, nanti selama akhir tahun kita masih banyak PR. Agustus nanti pelaksanaan Upacara sampai akhir tahun nanti pelantikan, saya pikir ini mohon bantuannya menyediakan bahan pokok, sehingga terkendali,” ujarnya