BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Jelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah atau 2023 Masehi, Pemerintah Kota bersama Tim TPID dan Loka POM Kota Balikpapan menggelar sidak ketersediaan dan harga kebutuhan pokok dan parsel, Kamis (6/4/2023).
Sidak dipimpin langsung Seketaris Daerah (Sekda) Kota Balikpapan, Muhaimin, Staf Ahli, serta beberapa Kepala OPD di lingkungan Pemkot Balikpapan.
Lokasi pertama yang dikunjungi yakni Pasar Pandan Sari yang berada di wilayah Balikpapan Barat. Di lokasi ini rombongan menanyakan kepada sejumlah pedagang pasar mulai dari harga beras, minyak dan telur serta pasokan barang-barang tersebut berasal dari mana dan kecukupannya hingga menjelang Idul Fitri.
Kemudian lokasi kedua yang didatangi yakni Hypermart Balikpapan Trade Center Jalan Jenderal Sudirman, Balikpapan Kota. Ditempat ini dilakukan pemeriksaan sejumlah parsel yang sudah berada display dan menanyakan keberadaan produk-produk UMKM di Kota Balikpapan yang masuk ke supermarket.
Sekda Kota Balikpapan, Muhaimin mengatakan, dari hasil sidak ke supermarket ada beberapa yang perlu menjadi perhatian dari pihak supermarket. Yakni ada parsel sudah di cek DKK dan Loka Pom ternyata ada yang nama daftar di belakang parsel dengan isi di dalam kedaluwarsa tidak sesuai ada selisih sekitar 1 tahun.
“Pada saat pengemasan parsel yang dibuat pihak supermarket ada yang tidak melampirkan daftar isi dari parsel tersebut,” ujar Muhaimin kepada Inibalikpapan.com, Kamis (6/4/2023).
Lanjut Muhaimin, sehingga kalau dibawa pulang konsumen khawatir bisa komplain antara batas waktu kedaluarsa dan isi berbeda.
“Kalau pun konsumen komplain yang rugi juga dari pihak supermarket,” akunya.
Meski begitu, Pemkot Balikpapan mengapresiasi supermarket yang juga menjual prodak-prodak UMKM baik di parsel dan dijual display, tetapi memang prodak UMKM banyak mendekati kedaluarsa Mei dan Juni 2023 ini.
“Sehingga dari Loka POM, DKK, DKUMKMP, dan Disdag paling tidak diimbau dan ada kepastian jika dia tidak laku sampai dengan kedaluarsanya habis, bagaimana mekanismenya pemusnahannya, bagaimana kompromi antara pelaku UMKM dengan supermarket,” jelasnya.
“Jangan sampai barang sudah diretur atau ditukar yang kedaluarsa sama- sama disaksikan dan dimusnahkan, antisipasi jika diambil kembali kemudian diganti kemasan saja, tapi isinya sama bahaya,” tambahnya.
Ke depan diharapkan paling tidak enam bulan mendekati kedaluarsa baru boleh dimasukan ke dalam parsel, karena ada yang ditemukan mendekati September.
“Kalau sekarang April pas memang jika 6 bulan, jangan mendekati enam bulan minimal 1 tahun supaya aman dikonsumsi, parsel diberikan masyarakat biasanya tidak langsung dikonsumsi bisa satu sampai dua bulan ke depan,” imbuhnya.
Sementara itu, untuk sidak ke Pasar tradisional Pandan Sari rata-rata harga masih normal misalnya beras premium diangka Rp 13.500 perkg, masih sama dengan harga kemasan 5 kg yang dijual Rp 65 ribu hingga Rp 70 ribu.
“Wajar kalau mendekati lebaran permintaan tinggi dan pasokan berkurang akan membuat harga naik, makanya ada intervensi pemerintah diperlukan melalui kegiatan pasar murah dan bazar,” jelasnya.
“Apalagi informasi dari TPID Kota Balikpapan kebutuhan pangan di Kota ini mencukupi untuk 3 bulan kedepan,” pungkas mantan Kadisdikbud Balikpapan ini.