BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Terkait permasalahan rumah warga di Perumahan Griya Asri (GPA) di kelurahan Gunung Bahagia, Balikpapan Selatan yang masih terendam air.

Pemkot Balikpapan sudah berulang kali mempertemukab kedua pengembang antara GPA dan Daun Village bahkan juga ada warga, Sehingga jika masih saja tidak ada penyelesaian diminta warga untuk berkoordinasi dengan pihak pengembang masing-masing karena Pemkot sebatas menjembatani.

Asisten Tata Pemerintahan Kota Balikpapan Zulkifli mengatakan, Pemkot Balikpapan sudah berulang kali menanggapi  permasalahan antara GPA dengan DaunVillage yang sudah berapa kali pembahasan termasuk mempertemukan dua pengembang perumahan GPA dan Daun Village, dimana sudah dijelaskan berdasarkan pemeriksaan lapangan oleh Disperkim Balijpaoan ternyata disisi pihak GPA ada beberapa persyaratan seperti bozem belum ada, di Daun Village juga banjir 40 rumah kalau memang air los dari GPA mintas di kawasan Daun Village.

“Tuntutan mereka warga GPA yang ingin membuka aliran air yang dulu bisa saja dilakukan dan melintas ditanahnya Daun village, tapi pihK juga minta agar GPA tidak melepaskan persoalan banjir dengan tidak lebih dulu melakukan penataan internal di GPA,” ujar Zulkifli kepada media, Rabu (6/9/2023).

Zulkifli menambahkan, silahkan kedua pengembang duduk bersama dan dirundingkankan kembali antar kedua pengembang perumahan, yang mana masalahnya hanya pada tata kelola pengairan di kawasan tersebut.

“Pemkot juga sudah berulang kali memfasilitasi kedua belah pihak, tapi tetap permasalahan di kawasan itu tanggung jawab pengembang perumahan tidak langsung bisa diambil oleh Pemkot,” tuturya.

Dimana warga juga sudah berulang kali juga ikut pertemuan dan sudah jelas kewajiban pengembang perumahan masing- masing, pihaknya juga memahamkan kepada masyarakat yang beli perumahan sepanjang masih tanggung jawab pengembang ya silahkan ke pengembang yang tentunya dalam membeli ada perjanjian jual beli.

“Jangan sampai menagih janji kepada pihak lain, tapi ke pihak pengembang perumahan dan kami tetap melakukan langkah-langkah yang dilakukan untuk berkomunikasi dengan pengembang,” akunya.

Bahkan dari kajian Disperkim Kota Baliipapan jika rumah warga yang terendam tersebut sebenarnya tak berIMB dan berada di kawasan yang paling terendah lebih cocok dibangun Bozem ketimbang dibangun rumah.

“Ini juga yang kami minta ke warga dalam membeli rumah juga harus teliti, melihat daerah tersebut untuk pengairannya lancar atau tidak,” pungkasnya.

Sementara itu sejumlah warga yang rumahnya terendam banjir meminta bantuan Wali Kota Balikpapan agar dapat membantu persoalan yang terjadi dikawasan perumahan mereka, terutama agar air tidak lagi merendam rumah warga.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version