BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Pemerintah Kota (Pemkot) melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitan dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kota Balikpapan menggelar konsultasi publik di Hotel Golden Tulip Balikpapan, Senin (6/11/2023).
Konsultasi publik ini menjadi langkah penyusunan rancangan awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Balikpapan tahun 2025-2045.
Dalam kegiatan ini, Pemkot Balikpapan tak hanya melibatkan organisasi perangkat daerah (OPD) dan instansi terkait di lingkungan Pemkot Balikpapan.
Melainkan juga lintas OPD seperti masyarakat, perwakilan veteran, para akademisi hingga disabilitas.

Pasalnya, dalam penyusunan RPJPD bisa menjawab identifikasi isu di Kota Balikpapan, isu regional atau Provinsi Kaltim, isu nasional hingga isu internasional.
Sehingga, keterlibatan lintas OPD untuk menjaring isu strategis dan permasalahan yang ada untuk Balikpapan 2025-2045.
“Kami mengundang di luar OPD karena masyarakat paling tau masalah sebenarnya (di Kota Balikpapan) dan OPD belum tentu sedetail apa yang disampaikan oleh masyarakat,” jelas Kepala Bapedda Litbang Balikpapan Murni.
Selanjutnya, isu strategis dari lintas OPD akan menjadi bahan yang dirumuskan oleh masing-masing OPD di lingkungan Pemkot Balikpapan.
Isu ini akan digunakan sebagai dasar penysunan arah kebijakan dan sasaran pokok untuk RPJPD Kota Balikpapan tahun 2025-2045.
Diakui Murni, pihaknya terus menggali isu-isu strategis dari lintas OPD yang harus diselesaikan dalam waktu empat bulan ke depan.
“Karena Maret itu sudah keluar Perda (terkait RPJPD), makanya hanya punya waktu empat bulan untuk menyelesaikan rancangan awal ini dan ini akan menjadi bahan untuk pilkada,” terangnya.
Dokumen yang dikumpulkan, lanjutnya, akan menjadi panduan untuk calon-calon pimpinan daerah.
“Nantinya bahan ini sebagai guide (pemandu) dan kelanjutan mulai dari RPJPD sampai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD),” pungkasnya.
Adapun visi RPJPD Kota Balikpapan tahun 2025-2045 yakni Balikpapan Nyaman Untuk Semua dengan semangat mahdinatul iman yang tertuang ke dalam draf upaya super prioritas dengan 11 poin yang dilaksanakan diantaranya, Katersediaan dan kualitas air bersih, ketahanan pangan, Kota nyaman huni (peningkatan infrastruktur berkualitas), penguatan struktur ruang kesiapan sebagai mitra IKN, penguatan ekonomi non migas.
“Peningkatan serapan tenaga kerja, konservasi Ingkungan dan penanganan bencana, penguatan ketahanan sosial yang adapti, meningkatkan kualitas pendidikan doemua jenjang pendidikan, pengembangan hospital tourisme, dan tata kelola kolaboratif dan transformasi pelayanan publik,” jelasnya.
Untuk diketahui, Indonesia bercita-cita menjadi negara dengan pandapatan per kapita yang setara dengan negara maju, sehingga dapat keluar dari Middle Income Trap (MIT). Oleh karena itu, Indonesia perlu mengubah pendekatan dalam membangun masa depan, dari reformatif menjadi transformatif, melalui 3 area perubahan, yakni transformasi ekonomi, sosial, dan tata kelola.
Dalam menggapai cita-cita besar tersebut,Presiden RI Joko Widodo, yang didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, meluncurkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi “Indonesia Emas 2045” di Djakarta Theater, Jakarta,