BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Pemerintah Kota Balikpapan berharap di tahun 2023 ini pembangunan fisik Rumah Sakit di kawasan Baru Ulu, Balikpapan Barat segera terlaksana.
Seketaris Daerah (Sekda) Kota Balikpapan, Muhaimin mengatakan, sesuai program prioritas Kepala Daerah saat ini untuk pembangunan Rumah Sakit di Balikpapan Barat lagi dikonsolidasikan dengan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan untuk segera melaksanakan lelang proyeknya.
“Selama inikan karena tertunda masalah lahan, sedangkan Konsultan dan DED sudah ada,” ujar Muhaimin kepada media, Jumat (17/2/2023).
Kata Muhaimin, kedepan setelah ada penetapan dari keputusan pengadilan terkait sengketa lahan, akan segera melaksanakan lelang untuk proyek pembangunan Rumah Sakit di Balikpapan Barat.
“Juga sudah dikonsultasikan ke Kementerian kesehatan mengenai desain yang akan diubah sedikit karena kita tidak melakukan reklamasi. Bagian yang berada diposisi laut kita gunakan tiang pancang,” akunya.
“Target secepatnya kita bisa lelang di Maret ini, supaya segera terserap anggaran dan bangunan juga dibangun,” tambahnya.
Muhaimin menambahkan, karena kita akan memiliki dua rumah sakit, satu di Balikpapan Barat dan tahun depan di Balikpapan Timur, yang mana DED tahun ini dikerjakan dan dilaksanakan fisiknya pada 2024, maka DKK Balikpapan juga sudah mengirim beberapa tenaga medis yang S1 untuk melanjutkan studi S2 nya di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar.
“Kalau tidak salah ada 26 pegawai kita yang mengikuti S2 di Unhas, khususnya untuk S2 Mars sebagai Manajemen rumah sakit,” ujarnya.
“Mudah mudahan saat rumah sakit sudah jadi, tenaga kesehatan kita juga sudah siap dalam hal manajemen,” tambahnya.
Rencana pembangunan RS di Balikpapan Barat merupakan program pemerataan penyediaan fasilitas kesehatan masyarakat di tiap kecamatan. RSUD Barat ini akan dibangun di lokasi Rumah Sakit Bersalin Sayang Ibu yang dinaikan statusnya menjadi rumah sakit umum daerah.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan dr Andi Sri Juliarti yang akrab disapa Dio mengatakan, anggaran yang dibutuhkan untuk merealisasikan RSUD di Balikpapan Barat sekira Rp160 miliar akan dikerjakan secara Multi Years Contract (MYC).
Ia menjelaskan, untuk tahun 2022, pihaknya menganggarkan dulu sekitar Rp50 miliar sebagai tahapan awal pembangunan RS di Balikpapan Barat.
“Yang tadinya rumah sakit khusus bersalin ini kita ubah statusnya menjadi rumah sakit umum daerah, sehingga dapat melayani semua penyakit tidak terbatas pada pelayanan ibu dan anak,” katanya.
Dio menuturkan, rencananya Rumah Sakit Balikpapan Barat akan berstandar tipe C dengan kapasitas sekitar 100-an tempat tidur. RS ini rencananya akan dilengkapi fasilitas ruang isolasi penyakit menular infeksi seperti Covid-19 dan HIV.
“Sehingga kita tidak perlu lagi setiap saat melakukan konversi ruangan seperti kondisi yang terjadi saat ini. Pembangunan RSUD di Balikpapan Barat ini merupakan program prioritas yang diajukan oleh Dinas Kesehatan bersamaan dengan rencana pemberian BPJS gratis kepada masyarakat,” pungkas Dio.