BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Satu persatu pasangan Rahmad Mas’ud – Thohari Azis calon Wali Kota dan Wali Kota Balikpapan terpilih akan merealisasikan janji kampanyenya setelah menjabat. Dimana tahun kedua menjabat pemulihan ekonomi.

Salah satu yang akan diatasinya menyangkut pengangguran atau maupun angka pencari kerja yang jumlahnya cukup tinggi. Karena mencapai 9 persen dari jumlah penduduk berdasarkan survey Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Balikpapan.

“Kalau menyangkut ekonomi pasti masalah tenaga kerja dengan masuknya Balikpapan sebagai kota perdagangan, jasa dan industri, disini jadi barometer perindustrian, ada kawasan KIK (Kawasan Industri Karingau),” ujar Rahmad Mas’ud pada Minggu (03/01/2020).

Menurutnya, secara geografis Kota Balikpapan cukup diuntungkan jika rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dilanjutkan pada tahun ini. Karena Kota Balikpapan jadi daerah penyangga.

‘Apalagi ditengah pengembangan Insyaallah 2021 dilanjutkan proses Ibu Kota Negara, banyak perusahaan-perusahaan akan masuk ke Balikpapan,” ujarnya.

Kesempatan itu akan dimanfaatkan untuk bernegoisasi dengan perusahaan-perusahaan yang masuk agar menerima warga lokal. Dia bahkan akan membuat MoU bahwa perusahaan yang masuk minimal menggunakan 70 persen warga lokal.

“Disinilah dibutuhkan komunikasi, bargaining kepala daerah untuk menitipkan anak-anak warga Kota Balikpapan di perusahaan-perusahaan,” ujarnya.

“Kita punya otoritas sebagai kepala daerah, bahwa paling tidak kita meminta perusahaan-perusahaan yang masuk ke Balikpapan minimal membuat MoU menggunakan 70 persen tenaga lokal dan pengusaha lokal Balikpapan,” imbuhnya.

Kemudian dia akan menaikkan honor tenaga bantuan (naban) dilingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan setara upah minimal kota (UMK). Hal itu bagian dari pemulihan ekonomi, dimana pendapatan per kapita warga membaik.

“Supaya ekonomi ini tumbuh dengan baik, berarti kan pendapatan per kapita warganya harus baik. Caranya bagaimana kan punya APBD kita kedepan kita cari simulasinya bagaimana supaya naban di Pemkot ini gajinya sama dengan UMK,” jelasnya.

“Artinya kalau sekitar 5 ribu naban setara dengan UMK berarti penghasilannya itu kan naik, daya belinya kan tinggi,”sambungnya.

“Inilah simulasinya yang akan kita gunakan nanti. Pertumbuhan ekonomi baik, pendapatan warga kita baik terutama naban, daya belinya kan meningkat, itu yang menstabilkan ekonomi nanti.” tukasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version