BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Kisruh penolakan transportasi berbasis aplikasi seperti taksi daring mulai mereda. Bahkan kini keberadaan taksi daring mulai diterima sopir taksi konvensional. Termasuk bekerjasama dengan penyedia aplikasi seperti Go-Jek.

Seorang Sopir taksi argometer,  Arham (40) telah merasakan manfaat menggunakan layanan transportasi berbasis aplikasi. “Perkembangan teknologi harus diikuti agar kita tidak ketinggalan,” ucapnya.

Warga Balikpapan Utara ini baru 6 bulan menjadi mitra jasa transportasi berbasis aplikasi. Sebelumnya selama 10 tahun berprofesi sebagai sopir angkot dan 3 tahun sebagai sopir taksi argometer.

Dirinya juga pernah ikut penolakan keberadaan transportasi daring yang bergulir sejak Ramadan lalu. “Sekarang sudah banyak yang mau pakai aplikasi, walau juga tidak selalu lancar dapat orderan karena pernah terkendala jaringan,” ungkapnya mengisahkan.

Dia juga disarankan selalu mengecek kuota data provider di smartphone miliknya. Termasuk berada di lokasi keramaian.

“Dapat orderan paling 3 trip sehari sewaktu masih konvensional, tapi sekarang bisa dapat banyak orderan sejak berafiliasi ke aplikasi. Apalagi saat ada promo, bisa sampai 10 trip dan dapat bonus Rp170 ribu. Kalau 15 trip dapat bonus Rp230 ribu,” ujarnya.

Dirinya pun tak mempermasalahkan promo yang beberapa kali digeber penyedia aplikasi. “Nggak apa tarifnya murah, kan ada bonus. Malah saya jadi sering dapat orderan dan itu saat bulan-bulan promo,” katanya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version