BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Balikpapan kembali kehilangan pejuang Covid-19, setelah seorang dokter yang bertugas di rumah sakit Pertamina menghembuskan nafas terakhirnya akibat terpapar covid-19 pada Rabu (16/12/2020).
“Dokter rumah sakit Pertamina tapi diperbantukan di PLN wilayah, beliau terkonfirmasi positif dan tadi pagi pukul 11.45 Wita meninggal dunia,” ujar Ketua Satgas Penanganann Covid-19 Kota Balikpapan Rizal Effendi dalam konfrensi pers.
Wali Kota Balikpapan itu menyampaikan duka yang mendalam atas kepergian dr. M. Fajar Nur. I.G. “Kita tentu berduka atas nama Pemerintah Kota, atas nama Tim Satgas kita menyampaikan duka cita mendalam,” katanya.
“Satu lagi pejuang Covid-19 kita yang gugur dan kita berdoa mudah-mudahan Allah SWT menerima amal ibadah beliau dan diterima dalam kondisi Khusnul Fatimah,”
Senada Manajemen rumah sakit Pertamina Balikpapan dalam akun resmi instagramnya pun menyatakan, sangat berduka yang mendalam. Karena kehilangan dokter terbaiknya.
“RS Pertamina Balikpapan hari ini sangat berduka karena kehilangan salah satu Dokter terbaik yang sangat baik hati, ramah, humble dan sangat pintar,” tulisnya.
“dr. M. Fajar Nur. I.G meninggalkan kita semua hari ini Rabu, 16 Desember 2020 pukul 11.45 WITA Semoga Almarhum husnul khotimah dan keluarga diberikan kekuatan, ketabahan dan keiklasan.”
Kepala DKK Balikpapan Andi Sri Juliarty menyebutkan dr Fajar (43) masuk RSPB pada 13 Desember langsung di IGD. ” Kita taunya masuk Pertamina tanggal 13 Desember tapi memang kondisi langsung berat. Jadi dari IGD langsung ICU, ” jelasnya.
” Dua hari lalu pas pak Andi Aziz (meninggal) itu bersamaan pas saya menuju Siloam saya dapat telpon juga dokter Pertamina itu memburuk, cepat cari plasma. jadi sambil jalan saya minta tolong dr Tika (UPTD RSKD) ada plasma gak disana darah A. Jadi sempat masuk tapi karena memburuk terus ya makanya saya minta di grup kan, ” sambungnya.
Selain dr Fajar, anak dan istri juga ikut terpapar covid-19. Almarhum memiliki hipertensi dan gemuk.
” Meninggal itu sudah 4 orang, kalau tenaga medis yang kena banyak ya total dua ratusan lebih, ” pungkasnya.