BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Upaya penanganan banjir di Kota Balikpapan terus dilakukan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Balikpapan, salah satunya memperbaiki saluran drainase.
Namun tidak semua pengerjaan bisa sesuai dengan target waktu yang sudah ditentukan, beberapa kendala di lapangan ditemui dan disampaikan pihak kontraktor mulai tidak adanya rekomendasi dari pihak Satlantas Polresta Balikpapan hingga kesulitan stok dari semen cor Redy Mix.
Kepala DPU Kota Balikpapan Rita mengatakan, ada beberapa pengerjaan yang memang diberikan tambahan waktu selain DAS ampal, contohnya seperti pengerjaan saluran drainase di Jalan Ruhui Rahayu Kelurahan Gunung Bahagia dan drainase Jalan Wiluyo Puspoyudo Kelurahan Klandasan Ulu.
“Kedua proyek ini terkendala dari perizinan yang mana tidak keluarnya surat rekomendasi dari Satlantas untuk pembuatan crossing dengan memotong badan jalan,” ujar Rita kepada Inibalikpapan.com, Selasa (2/1/2024).
Adapun upaya yang dilakukan DPU dengan memaksimalkan pembuatan saluran drainase dengan melebarkan dari yang semula.
“Kami maksimalkan agar bisa lebih banyak menampung air ketika hujan,” kata Rita.
Sementara itu, terkait Redy Mix yang terkendala akibat antrean pesanan, pihaknya tidak mau tahu karena ini menjadi pihak kontraktor pelaksana.
“Kami hanya minta pengerjaan sesuai dengan waktu kontrak yang disetujui, adapun kendala itu pihak kontraktor yang harusnya mencarikan solusi,” imbuhnya.
Rita juga menambahkan, satu lagi pengerjaan yang tidak mendapat rekomendsi dari Satlantas yakni pembuatan crosing dari depan Living Plaza ke saluran yang da di Balikpapan Baru jalan MT Haryono.
“Untuk yang ini kami juga belum dapat rekomendasi crossing drainase, sehingga pengerjaan saluran drainse yang ada saat ini dimaksimalkan,” tuturnya.
“Adapun pembuatan crossing ini tentunya membela badan jalan MT Haryono dan memasang box culvert sehingga butuh penggalian badan jalan,” pungkasnya.