BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan Budiono tak sepakat jika film Gerakan 30 September (G30S) PKI kembali diputar jelang 1 Oktober.

Dia mengatakan, dalam film G30S PKI tersebut belum tentu sesuai fakta sejarahnya. Karena justru harus diluruskan kembali, terkait peristiwa berdarah pada tahun 1965 itu.

“Jadi yang pertama kita ini meluruskan sejarah, film itu belum tentu versinya sebenar-benarnya,” ujarnya saat dihubungi.

“Artinya saya pikir bahwa kita ini punya ideologi, ideologinya Pancasila (lahir) 1 Juni 1945,”  

Dia mengatakan, bahwa yang harus disampaikan menyangkut perebutan kekuasaan saat itu yang belum terungkap terkait Surat Perntah 11 Maret (Supersemar)

“Yang harus kita sampaikan ke generasi muda bahwa perebutan kekusaan yang hari ini belum bisa terungkap dengan adanya supersemar,” ujarnya

“Sebetulnya semua harus kita ungkap, anak-anak harus tahu sejarah, tapi bukan dari film itu. Banyak sumber sejarah yang lain,”

Dia menjalaskan, banyak peristiwa yang belum terungkap secara jelas. Terkait kesaksian-kesaian mereka yang masih hidup dalam peristiwa pembuhan jenderal-jenderal.

“Coba kalau kita bisa lihat bagaimana bagaimana kesaksiannya terkait yang masih hidup,” ujarnya

“Hubungannya apa Jenderal Ahmad Yani dengan Presiden Soekarno, apa kaitannya dengan Spersemar Itu kan sebenarnya perebutan kekuasaan, yang menjadi korban jenderaljenderal itu, kasihan mereka itu,”

Sementara soal penanaman ideologi Pancasila saat ini sudah dilakukan di sekolah melalui Dinas Pendidikkan. Mengembalikan pelajaran pendidikan Pancasila.

“Itu kan sudah masuk di peraturan pemerinmtah, mulai tahun jaran ini sudah masuk, sudah diajarkan lagi penanaman pancasila, itu penting sekali,” ujarnya

“Karena dengan pancasila yang bisa menyatukan keberagaman Indonesia dan itu sudah terbukti.”

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version