Wali Kota Sampaikan Angka Pengangguran dan Kemiskinan di Balikpapan Menurun

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Sebagai daerah penyangga IKN, Pemerintah Kota Balikpapan secara bertahap terus berupaya menurunkan angka penganggguran dan kemiskinan.

Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud menyebutkan bahwa jumlah angka pengangguran dan kemiskinan di Kota Balikpapan mengalami penurunan.

Kondisi didorong oleh peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM) Kota Balikpapan yang mengalami peningkatan selama periode 2017 hingga 2022.

Menurut Rahmad, secara umum, pembangunan sumber daya manusia di Kota Balikpapan terus mengalami kemajuan selama periode 2017-2022. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Balikpapan meningkat dari 79,01 pada tahun 2017 menjadi 81,13 pada tahun 2022.

Dengan rata-rata tumbuh sebesar 0,53 persen per tahun dan meningkat dari kategori tinggi menjadi sangat tinggi sejak tahun 2019.

“Setelah sempat mengalami penurunan pada tahun 2020 akibat pandemi Covid-19, IPM Kota Balikpapan kembali meningkat,” kata Rahmad dalam sidang paripurna istimewa HUT Kota Balikpapan ke-126 di Hotel Novotel Balikpapan, Selasa (7/2/2023).

Selain itu, di tengah pandemi Covid-19, Kota Balikpapan juga dalam melakukan peningkatan sektor perekonomian. Di tahuh 2021, perekonomian Kota Balikpapan tumbuh sebesar 4,56 secara year on year, sedangkan pada tahun 2022 perekonomian Kota Balikpapan diproyeksikan tetap tumbuh di tengah momentum proyek strategis nasional RDMP Kilang Pertamina Balikpapan dan dimulainya pembangunan Ibu Kota Nusantara.

“Secara historis, pertumbuhan ekonomi Kota Balikpapan berada di atas pertumbuhan ekonomi regional Kalimantan Timur yang pada tahun 2022 diperkirakan tumbuh berkisar 3,25 persen – 4,25 persen,” akunya.

Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita Kota Balikpapan senantiasa mengalami trend kenaikan.

Hal itu tergambar dari menurunnya angka pengangguran terbuka. Pada tahun 2021 tingkat pengangguran terbuka di Kota Balikpapan berada pada angka 8,94 persen atau 28.613 jiwa, dan pada tahun 2022 mengalami penurunan yang cukup signifikan menjadi 6,90 persen atau 22.749 jiwa.

Baca juga ini :  Stok Darah di PMI Balikpapan Menipis, Warga Diimbau Mendonorkan Darah

“Penurunan angka tingkat pengangguran terbuka ini tidak lepas dari semakin meningkatnya nilai investasi yang secara langsung berpengaruh terhadap perluasan lapangan pekerjaan yang tersedia di Kota Balikpapan,” akunya.

Sementara itu, persentasenya penduduk miskin di Kota Balikpapan pada tahun 2022 juga mengalami penurunan jika dibandingkan pada tahun 2021.

“Pada tahun 2021 persentase penduduk miskin di kota adalah sebesar 2,89 persen atau berjumlah 18,53 ribu jiwa, dan mengalami penurunan 0,44 persen menjadi sebesar 2,45 persen atau 15,83 ribu jiwa pada tahun 2022,” jelasnya.

Menurut hasil Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) Maret 2022, sebanyak 61,99 persen penduduk miskin di Kota Balikpapan telah menamatkan pendidikan minimal SMA/sederajat.

Sementara itu, sebanyak 27,10 persen penduduk miskin hanya menamatkan pendidikan minimal SD dan 10,92 persen tidak memiliki ijazah SD.

BPS Kota Balikpapan juga menggunakan aspek ketenagakerjaan dan proporsi pengeluaran perkapita sebagai indikator perhitungan tingkat kesejahteraan penduduk.

“Rumah tangga dengan pendapatan yang lebih rendah memiliki kecenderungan menggunakan lebih banyak pendapatannya untuk memenuhi kebutuhan makanan,” tulis Berita Resmi Statistik yang sama seperti yang dikutip sebelumnya.

Berbeda halnya dengan rumah tangga yang berpenghasilan lebih tinggi akan cenderung menggunakan lebih banyak pendapatannya untuk memenuhi kebutuhan non-makanan karena kebutuhan makanan sudah terpenuhi.

“Di Kota Balikpapan, persentase pengeluaran perkapita penduduk miskin sebesar 50,38 persen sedangkan penduduk tidak miskin sebesar 43,22 persen,” lengkap BRS tersebut.

Dari data-data yang telah dipaparkan, Kota Balikpapan menduduki angka kemiskinan terkecil di Kalimantan Timur pada tahun 2022.

Sedangkan, pada level nasional, Kota Beriman menduduk posisi ke-2 terkecil setelah Kota Sawah Lunto di Sumatera Barat dengan angka kemiskinan sebesar 2,28 persen.

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.