BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com- Masyarakat disejumlah wilayah di Balikpapan mengalami kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kg. Wilayah yang mengalami kesulitan diantaranya sebagian kelurahan Gunung Sari Ilir, Kelurahan Damai dan kelurahan Karang Rejo atau wilayah Antasari Gunung Kawi.

” Saya keliling di dekat rumah di toko utama. Di warung pojok, tempat Ardi bawah, di deket gapura Bunga Rampai. Di deket kuburan juga kosong,” sebut Cahyani warga Gunung Sari Ilir, Balikpapan Tengah.

Kenaikan gas elpiji non subsidi diduga menjadi sebab masyarakat beralih ke elpiji subsidi sehingga terjadi kesulitan atau kelangkaan dalam mendapatkan pasokan.
” Di mana aja langka, ini saya nyari sampe ke Dam dan daerah Gunung Kawi, di Antasari.juga gak dapat,” keluhnya.

“Itupun sudah sebulan beli di pangkalan harus pakai KTP,” ungkapnya.

Untuk mendapatkan elpiji 3 kg di pengecer atau warung juga sulit diperoleh. Kalau pun ada jumlahnya terbatas dan harganya sudah naik tinggi.

” Harganya 35-40 ribu. Ada yang 45 ribu di Kebun Sayur. Temen saya abis beli. Dia jualan gorengan di deket SMP 2,” tuturnya.

Di pangkalan jalan Wijaya Kusuma, Kelurahan Gunung Sari Ilir, warga sudah mengantri padahal kendaraan yang mengantarkan gas elpiji 3 kg belum datang.

Situasi berbeda terjadi di Kelurahan Baru Ulu, kawasan Gunung Bugis. ” Saya beli di pengecer diantar 30 ribu kalau beli sendiri 25 ribu. Gak tau pengecekan cari dimana,” kata Rama.

Terpisah, Area Manager Communication and CSR Regional Kalimantan, Susanto August Satria mengatakan, penyaluran gas elpiji 3 kilogram ke masyarakat seperti biasa. Tidak ada pembatasan.

Bahkan pada tanggal 3 dan 4 Agustus lalu, pihaknya sudah menambah 1-2 LO
atau sama dengan : 560-1120 tabung LPG 3 kg.

Satria menyebutkan, realisasi elpiji 3 kg hingga Juni adalah 56.395 Metrikton dan kuota year to date Juni adalah 56.372 MT artinya sesuai kuota, namun over kuota sebesar 23 MT.

Menurutnya, saat ini juga terjadi pergeseran konsumsi. Sehingga mempengaruhi konsumsi masyarakat. “Ada konsumen gas elpiji Bright Gas yang berpindah menggunakan gas 3 kg atau gas bersubsidi,” ujarnya.

Satria menegaskan bahwa gas 3 kg ini untuk rumah tangga diperuntukan ke masyarakat tidak mampu. Karena itu dihimbau yang mampu tetap menggunakan gas non subsidi.

Terhadap wilayah yang Kesulitan mendapatkan gas elpiji. Pihaknya kan melakukan pengecekan di lapangan. ” Kita coba cek ya di lapangan,” tuturnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version