,JAKARTA, Inibalikpapan.com – Dalam beberapa bulan kedepan Indonesia dan sebagian besar kawasan regional Asia Tenggara berpeluang terjadinya peningkatan curah hujan di atas normal
Fenomena yang dapat berujung bencana hidrometeorologi ini mendorong kesiapsiagaan bersama untuk mewujudkan resiliensi Kawasan, salah satunya kolaborasi Indonesia dan Filipina melalui Duta Kurangi Risiko Bencana.
Duta Kurangi Risiko Bencana (DKRB) merupakan suatu program yang digagas Yayasan Peta Bencana mendapatkan dukungan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Office for Civil Defense (OCD) Filipina serta Bureau for Humanitarian Assistance USAID untuk menjaring kelompok muda dalam gerakan pengurangan risiko bencana (PRB).
Program tersebut bertujuan untuk memperkuat kesiapsiagaan di kawasan regional, khususnya Indonesia dan Filipina.
Program yang menjangkau para pemimpin muda ini akan mengajak semua pihak, terutama di keluarga dan komunitas sekitar untuk berperan dalam PRB.
Para pemimpin muda yang terseleksi terlebih dahulu akan mendapatkan pelatihan intensif melalui daring sebelum terjun mengajak berbagai pihak terlibat aktif dalam PRB.
Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB Dr. Raditya Jati, mengapresiasi partisipasi peran serta dan inisiatif pemuda dalam pengurangan risiko bencana.
Ia mengatakan, kegiatan ini sangat baik untuk menggerakkan partisipasi kaum muda dalam membangun kesiapsiagaan dan pencegahan sehingga warga masyarakat dapat terhindar dari bahaya.
“Duta Kurangi Risiko Bencana Peta Bencana sejalan dengan visi BNPB dan Indonesia 2045. Ketahanan Bencana secara nasional bergantung pada keterlibatan pemuda dalam sistem kedaruratan bencana yang efektif dan efisien,” tutur Raditya.
Direktur Yayasan Peta Bencana Nashin Mahtani mengatakan melalui pemberdayaan para pemimpin pemuda dapat mendukung keaktifan masyarakat dalam penanggulangan bencana.
“”Dengan membagikan laporan bencana secara real-time melalui PetaBencana.id dan MapaKalamidad.ph, para duta muda akan terus saling membantu tetangga, instansi darurat dan first responder dalam merespons situasi darurat dengan lebih baik,” lanjutnya.
Mitigasi risiko bencana harus melibatkan seluruh warga, program duta muda berkomitmen untuk memperkuat agen pemuda di seluruh wilayah sehingga mereka dapat berpartisipasi secara setara dalam upaya pemulihan bencana dan membuat keputusan yang tepat dan aman untuk diri mereka sendiri dan komunitas mereka selama keadaan darurat.
Laporan bencana dunia 2020, Indonesia dan Filipina termasuk negara yang paling rentan terhadap bencana terkait cuaca dan tidak dapat dihindari bahwa negara-negara tersebut akan terus mengalami peningkatan cuaca ekstrem.