BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Warga RT 54 mendesak pemerintah kota dan DPRD segera merealisasikan perbaikan longsor yang menimpa pemukiman warga karena dikhawatirkan akan terjadi bahaya yang lebih besar bagi warga yang tinggal dibagian bawah bukit.
Longsor terjadi selama tiga kali yakni 2015, bulan Januari 2018 dan kejadian longsor terbaru pada 13 Oktober 2018 menimpa bagian belakang rumah Asrawati warga RT 54 no 44 Kelurahan Baru Ilir.
“Kejadian pertama 2015 dah lama banget.Kemudian bulan 1 tapi foto-foto aja cuma diukur ngak ada yang dikerjakan,” katanya disela-sela Sidak Komisi III DPRD Balikpapan, Selasa siang (23/10/2018).
Asrawati bingung dengan longsor yang terjadi di RT 57 yang jarak hanya 20 meter dengan posisi rumah berada di pinggir tebing.
” Di RT 57 dikerjakan langsung disini cuma lihat, difoto tapi ngak dikerjakan. Kalau longsor lagi yang kena bukan hanya diatas tapi di bawah,” ujarnya.
Namun keluhan warga ini langsung diuruskan anggota Komisi III DPRD Maulidin yang sempat berbincang singkat dengan warga.
” Yang di RT 57 dikerjakan karena itu dijadikan fasum bu kalau rumah saja yang kena gak bisa. Kalau mau
Lahan yang ini ( bagian belakang dapur) dijadikan fasum,” jelasnya.
Sekretaris RT 54 Handriyati menjelaskan ada sekitar 15 rumah warganya yang tinggal dibagian bawah. Kondisi ini berbahaya saat turun hujan. Karena itu pihaknya meminta ini dikerjakan perbaikan secepatnya.
“Supaya dikerjakan secepatnya sebelum ada korban. Takutnya longsor turun ke bawah nimpa rumah,” desaknya.
Longsor di wilayah terjadi mulai tahun 2015 hingga sekarang belum ada tindak lanjutnya.
“Kalau di bawah ada 13 rumah. Di atas ada dua rumah kondisi rumah sudah retak retak,” bebernya.
Saat sidak Komisi III DPRD diikuti Wakil Ketua Komisi III Rustam, Anggota Mauliddin, Burhanuddin Daeng Lala, Syafruddin, dan didampingi perwakilan kelurahan, pemerintahan, DLH.