BALIKPAPAN, Ini balikpapan.com -Sebanyak 20 tim adu keterampilan, ketangkasan dan kecepatan dalam penerapan pengetahuan dan pengalaman keadaan darurat dalam ajang Balikpapan Rescue Fire Challenge 2019 di lapangan Merdeka.
Acara ini adalah rangkaian memperingati Bulan K3 dan HUT Kota Balikpapan. BRFC dilaksanakan Rabu dan Jumat (6-8 Maret) yang dibuka resmi Asisten I pemerintah Kota Balikpapan Syaiful Bahri.
BRFC 2019 diikuti 20 peserta dari perusahaan, organisasi kedaruratan, kampus termasuk perusahaan dari Provinsi Maluku diwakili PT Natural Tua Tembaga Raya di Pulau Wetar juga Tim Pertamina Jakarta, Kalsel, Kalteng, Kutai Barat, Samarinda, dan Bontang.
Ada 4 nomor lomba yakni Fireman Fitnes Drill, Structural Fire Fighting, High Angle Rescue dan Colapsed structure search and rescue. Masing-masing tim diberikan waktu maksimal 20 menit untuk setiap nomor lomba. ” Kecuali Fitnes Drill biasanya 10 menit selesai, ” ujar Ketua Panitia lomba BRFC 2019 Vincent Mahesa dari Thiess Side Melak.
Fireman Fitness Drill menguji kekuatan fisik anggota tim seperti lari kemudian menarik mobil, menaiki tangga bangunan kontainer, bergerak sambil tiarap, menggelar selang pemadam, mendorong tabung kebakaran ukuran besar hingga membawa korban bencana melalui keranjang.
High Angle Rescue penanganan kedaruratan korban yang berada di atas bangunan dengan ketinggian 7 meter dengan menggunakan tiga kontainer.
” Ini dilakukan pada hari pertama fitnes drill dan high Angle rescue. Sedangkan hari kedua pada Jumat fire fighting dan penanganan korban di bangunan runtuh, ” tambah Vincent.
Untuk nomor lomba structural Fire Fighting, tim peragakan ketangkasan menangani kebakaran gedung dan penanganan korban bangunan runtuh. ” Kita tidak main api hanya shooting target dan pendinginan. Kemudian peserta melakukan pencari korban di lantai dua, “jelasnya.
“Tiga nomor lomba seperti structur fire fighting, collapsed structur dan high angle rescue merupakan nomor lomba yang dilakukan pertama kali setelah tujuh tahun pelaksanaan ini, ” katanya.
Tiga nomor dilakukan dengan waktu 20 menit dan agak susah karena waktu dan tempat yang terbatas.
“Yang paling menantang ya high angle rescu. Penilaian dilihat dari arahan kordinator tim aman untuk tim dan korban, dan teknikal aspek dan medical aspek, ” bebernya.
PHM menjadi tim pertama yang menjalankan nomor lomba penanganan korban di ketinggian gedung namun tim kehabisan waktu yang ditentukan.
“Kita sudah trial memang high angle rescue menyita waktu dan kita akan menilai apa adanya, ” terangnya.
Pada pembukaan BRFC 2019 Asisten I Sekdakot Syaiful Bahri mengatakan lomba ini sekaligus untuk meningkatkan kewaspadaan, respon dan antisipasi masyarakat dalam penanganan bahaya kebakaran dan kedaruratan ini.
Pemerintah Kota menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan BFRC 2019. Kegiatan ini bukan untuk mencari juara melainkan untuk meningkatkan kemampuan ketangkasan dan respon atas keadaan kedaruratan.
“Persoalan kedaruratan bukan hanya milik atau tanggung jawab petugas atau pemerintah namun juga masyarakat ikut serta memahami penanganan K3. Kemampuan ini diharapkan juga mampu meminimalkan dampak kerugian bencana, ” tandasnya.
“Kami ucapkan selamat datang kepada peserta dari luar Balikpapan semoga betah dan bisa mengikuti semua kegiatan, ” tukasnya.