5 Bahan Makanan Pemicu Penuaan


Inibalikpapan.com – Penelitian terbaru menunjukkan bagaimana makanan jadi pemicu utama proses penuaan (aging).
Siapapun tahu makanan berpengaruh akan kehidupan manusia, mulai berat badan hingga suasana hati.
Beberapa penelitian telah meneliti hubungan antara pola makan orang modern dan penuaan.
“Makanan saat ini mengandung gula buatan, lemak, dan garam, pengawet…dan senyawa kimia lainnya,” kata Raelene Brooks, PhD, RN, ahli gizi dan dekan College of Nursing di University of Phoenix. “Jenis makanan tersebut menyebabkan respons peradangan yang dapat memengaruhi DNA manusia secara negatif, yang mempercepat penuaan.”
Apa saja jenis makanan tersebut:
- Produk Dairy
Banyak orang mengira konsumsi produk dairy seperti susu atau keju dapat mengurangi penyakit kardiovaskular, osteoporosis, dan kanker kolorektal.
Tetapi semakin banyak penelitian yang mengeksplorasi sisi buruk produk susu. Susu murni mungkin sangat bermasalah.
Selain tingkat kanker prostat dan penyakit Parkinson yang lebih tinggi, susu murni berisik tingkat penurunan kognitif yang lebih tinggi pada orang dewasa yang lebih tua dan peningkatan penuaan biologis.
“Susu murni memiliki kandungan lemak yang lebih tinggi. Dda penelitian yang mengaitkannya dengan pola makan berlemak tinggi dan peradangan,” kata Brooks. “Ketika susu picu peradangan, sel-sel tidak dapat beregenerasi secara efisien [dan] mulai rusak.”
- Makanan Pedas
Makanan pedas memang meningkatkan selera. Tetapi menambahkan terlalu banyak bumbu cabai pada makanan dapat meningkatkan risiko demensia.
Peneliti mengamati sekelompok orang dewasa China yang secara konsisten mengonsumsi lebih dari 50 gram cabai per hari.
Hasil penelitian menunjukkan mereka memiliki skor kognitif yang lebih rendah daripada mereka yang makan makanan yang tidak terlalu pedas.
Mungkin di Amerika Serikat memang tak mengkhawatirkan karena banyak orang AS tak suka pedas.
Namun Brooks menyarankan untuk memilih makanan pedas dari bumbu alami daripada sambal instan.
“Kombinasi bahan pengawet dan natrium dalam beberapa sambal kemasan dan saus pedas dapat memengaruhi otak,” jelasnya.
- Natrium
Bukan rahasia lagi bahwa natrium tidak baik untuk jantung.
“Pada banyak orang, kelebihan natrium dalam makanan meningkatkan tekanan darah,” kata Lichtenstein. “Tekanan darah tinggi terkait peningkatan risiko stroke, penyakit jantung, [dan] penyakit kronis yang berkaitan dengan usia.”
Pembatasan asupan natrium seharusnya hanya hingga 2.300 miligram per hari meski banyak orang tak sengaja mengonsumsi 50 persen lebih banyak.
Hal ini mungkin karena natrium tersembunyi dalam makanan seperti di bumbu kemasan, sereal hingga keju olahan.
Sumber natrium tersembunyi tersebut dapat membahayakan otak.
Pola makan yang tinggi natrium, yang menurut sebuah penelitian lebih dari 12.000 miligram (atau 2,1 sendok teh) per hari, berisiko alami fungsi kognitif yang lebih rendah dan peningkatan risiko gangguan kognitif sebesar 330 persen.
- Karbohidrat
Karbohidrat jadi salah satu makanan pemicu penuaan karena mengakibatkan respons peradangan, yang berdampak negatif pada kesehatan.
Namun karena kita tidak dapat menghindari nasi putih, lebih baik mengonsumsinya dengan wajar atau lebih sedikit dibandingkan sayuran.
Dengan pola makan yang benar dan seimbang, maka penuaan pun teratasi.
- Pemanis Buatan
Hampir semua minuman kemasan di supermarket mengandung pemanis buatan yang meningkatkan risiko demensia.
Konsumsi pemanis buatan yang lebih tinggi terkait dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, termasuk penyakit jantung.serangan dan stroke.
“Pemanis buatan adalah bahan kimia buatan manusia yang dirancang untuk mengelabui otak agar berpikir bahwa ia mengonsumsi gula yang tanpa kalori,” katanya. “Padahal, justru kalori pemanis buatan sangat tinggi.”
BACA JUGA