BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Salah satu upaya dalam melakukan pemerataan fasilitas dan memudahkan akses pelayanan kesehatan untuk masyarakat di Balikpapan Timur, Pemerintah Kota Balikpapan akan membangun sebuah rumah sakit di wilayah tersebut.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kota Balikpapan, Murni ketika ditemui media, Rabu (12/4/2023)
Dalam perencanaan yang diterangkan, ada tiga rumah sakit di tiga wilayah kecamatan yang sedang dalam proses peningkatan dan pengembangan oleh Pemkot Balikpapan dalam memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat.
“Balikpapan Tengah itu sudah ada RSUD Beriman, Balikpapan Barat sudah ada RS Sayang Ibu yang akan kita kembangkan dan pindah lokasi, sekarang sudah proses penyelesaian AMDAL dibarengi dengan proses lelang fisik,” terangnya.
Sedangkan, untuk wilayah Balikpapan Timur, pemerintah sedang menyiapkan Detail Engineering Design (DED) yang menjadi rancangan pembangunan rumah sakit tersebut.
“Tahun ini sedang kita siapkan DED, kajiannya sudah dilakukan sejak tahun lalu untuk pembangunan rumah sakit di Balikpapan Timur,” tambah Murni.
Adapun, lokasi pembangunan yang akan dilaksanakan untuk merealisasikan hal tersebut adalah lokasi Puskesmas Lamaru. Lokasi tersebut lah yang akan dikembangkan dan dibangunkan rumah sakit.
Tak tanggung-tanggung, Murni memperkirakan sekitar Rp 130 miliar anggaran yang akan dialokasikan untuk dapat mewujudkan pemerataan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di wilayah Balikpapan Timur ini
“Untuk Puskesmas nanti kita cari lagi lahannya. DEDnya memang masih disusun dan belum jadi, tapi dari kajian yang sebelumnya sudah dilakukan kami memperkirakan estimasi anggaran sekitar Rp 130-150 miliar,” jelasnya.
Lokasi tersebut dipilih karena memang pertimbangan utamanya adalah lahan tersebut yang merupakan aset milik Pemkot Balikpapan dan dinilai sebagai lokasi yang paking efisien untuk pembangunan rumah sakit.
Sehingga, tak perlu adanya mekanisme pembebasan lahan apabila akan dibangunkan sebuah rumah sakit di atas lahan tersebut.
“Karena memang itu lahan kita. Dari kajian itu kan ada 12 lokasi alternatif, semua bagus-bagus tetapi yang paling efisien adalah lokasi Puskesmas Lamaru karena lahan milik kita sendiri,” akunya.
Sebelumnya, Seketaris Daerah (Sekda) Kota Balikpapan, Muhaimin mengatakan, sesuai program prioritas Kepala Daerah saat ini untuk pembangunan Rumah Sakit di Balikpapan Barat lagi dikonsolidasikan dengan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan untuk segera melaksanakan lelang proyeknya.
“Selama inikan karena tertunda masalah lahan, sedangkan Konsultan dan DED sudah ada,” ujar Muhaimin.
Kata Muhaimin, kedepan setelah ada penetapan dari keputusan pengadilan terkait sengketa lahan, akan segera melaksanakan lelang untuk proyek pembangunan Rumah Sakit di Balikpapan Barat.
“Juga sudah dikonsultasikan ke Kementerian kesehatan mengenai desain yang akan diubah sedikit karena kita tidak melakukan reklamasi. Bagian yang berada diposisi laut kita gunakan tiang pancang,” akunya.
“Target secepatnya kita bisa lelang di Maret ini, supaya segera terserap anggaran dan bangunan juga dibangun,” tambahnya.
Muhaimin menambahkan, karena kita akan memiliki dua rumah sakit, satu di Balikpapan Barat dan tahun depan di Balikpapan Timur, yang mana DED tahun ini dikerjakan dan dilaksanakan fisiknya pada 2024, maka DKK Balikpapan juga sudah mengirim beberapa tenaga medis yang S1 untuk melanjutkan studi S2 nya di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar.
“Kalau tidak salah ada 26 pegawai kita yang mengikuti S2 di Unhas, khususnya untuk S2 Mars sebagai Manajemen rumah sakit,” ujarnya.
“Mudah mudahan saat rumah sakit sudah jadi, tenaga kesehatan kita juga sudah siap dalam hal manajemen,” tambahnya.
Rencana pembangunan RS di Balikpapan Barat merupakan program pemerataan penyediaan fasilitas kesehatan masyarakat di tiap kecamatan. RSUD Barat ini akan dibangun di lokasi Rumah Sakit Bersalin Sayang Ibu yang dinaikan statusnya menjadi rumah sakit umum daerah.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan dr Andi Sri Juliarti yang akrab disapa Dio mengatakan, anggaran yang dibutuhkan untuk merealisasikan RSUD di Balikpapan Barat sekira Rp160 miliar akan dikerjakan secara Multi Years Contract (MYC).
Ia menjelaskan, untuk tahun 2022, pihaknya menganggarkan dulu sekitar Rp50 miliar sebagai tahapan awal pembangunan RS di Balikpapan Barat.
“Yang tadinya rumah sakit khusus bersalin ini kita ubah statusnya menjadi rumah sakit umum daerah, sehingga dapat melayani semua penyakit tidak terbatas pada pelayanan ibu dan anak,” katanya.
Dio menuturkan, rencananya Rumah Sakit Balikpapan Barat akan berstandar tipe C dengan kapasitas sekitar 100-an tempat tidur. RS ini rencananya akan dilengkapi fasilitas ruang isolasi penyakit menular infeksi seperti Covid-19 dan HIV.
“Sehingga kita tidak perlu lagi setiap saat melakukan konversi ruangan seperti kondisi yang terjadi saat ini. Pembangunan RSUD di Balikpapan Barat ini merupakan program prioritas yang diajukan oleh Dinas Kesehatan bersamaan dengan rencana pemberian BPJS gratis kepada masyarakat,” pungkas Dio.