Top Header Ad

Kim Jong Un Perintahkan Kesiapan Nuklir Pasca Uji Coba Rudal

Kim Jong Un Nuklir
Kim Jong Un saat pantau uji coba rudal Korea Utara (YouTube KCNA)

SEOUL, Inibalikpapan.com – Presiden Korea Utara Kim Jong Un telah mengawasi uji coba peluncuran rudal jelajah strategis dan memerintahkan kesiapan penuh dalam penggunaan kemampuan serangan nuklir.

Media pemerintah KCNA merilis pernyataan ini pada Jumat (28/2/2025) dimana Kim Jong-un akan memastikan pertahanan paling efektif bagi negara tersebut.

Uji coba tersebut sengaja ‘memperingatkan musuh’, yang secara serius melanggar lingkungan keamanan (negara) dan mendorong serta meningkatkan lingkungan konfrontasi. Hal ini untuk menunjukkan kesiapan berbagai sarana operasi nuklirnya, begitu kata pernyataan tersebut.

“Apa yang dijamin oleh kemampuan serangan yang kuat adalah kapasitas pencegahan dan pertahanan yang paling sempurna,” kata Kim sebagaimana dikutip KCNA.

“Merupakan misi dan tugas yang bertanggung jawab dari angkatan bersenjata nuklir DPRK untuk secara permanen mempertahankan kedaulatan dan keamanan nasional dengan perisai nuklir yang andal dengan mencapai kesiapan tempur kekuatan nuklir yang lebih menyeluruh dan kesiapan penuh untuk penggunaannya,” begitu isi lanjutan pernyataan Kim Jong Un.

DPRK adalah kependekan dari nama resmi Korea Utara, Republik Rakyat Demokratik Korea.

Peluncuran rudal itu berlangsung pada Rabu 26 Februari di atas laut lepas pantai barat semenanjung Korea, katanya.

Militer Korea Selatan mengatakan pada hari Jumat pihaknya telah mendeteksi tanda-tanda persiapan peluncuran rudal pada hari Rabu dan melacak beberapa rudal jelajah sekitar pukul  06:00 pagi WIB Rabu, di atas laut.

Korea Utara telah mengembangkan rudal jelajah strategis selama beberapa tahun, yang bertujuan untuk membawa hulu ledak nuklir.

Jenis rudal ini cenderung menimbulkan lebih sedikit kekhawatiran dan kecaman dari masyarakat internasional dibandingkan rudal balistik karena rudal ini tidak dilarang secara resmi berdasarkan Resolusi Dewan Keamanan PBB.

Dewan Keamanan telah melarang Kim Jong Un mengembangkan rudal balistik dan senjata nuklir serta mengenakan sejumlah sanksi atas pelanggaran.

Laporan uji coba rudal itu muncul pada minggu yang sama ketika Kim melakukan kunjungan berturut-turut ke sekolah militer.

Ia hendak sampaikan pesan kesetiaan dan pentingnya pelatihan ideologis dan taktis bagi perwira militer muda.

Kim tidak menyebutkan nama negara mana pun ketika ia berbicara tentang peringatan kepada musuh meski terus melontarkan retorika keras terhadap Amerika Serikat dan Korea Selatan.

Padahal Presiden AS Donald Trump sempat katakan bahwa dia akan menghubungi Kim .

Trump dan Kim mengadakan pertemuan puncak yang belum pernah terjadi sebelumnya selama masa jabatan pertama presiden AS itu.

Tinggalkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.