BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Asisten deputi Pemenuhan Hak Anak Atas Pengasuhan Keluarga dan Lingkungan, Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak KPPPA Rohika Kurniadi bersama media melakukan kunjungan ke sejumlah lokasi di Balikpapan dalam rangka percepatan kabupaten/kota layak anak.
Kunjungan pertama dengan mendatangi SD Bayangkari Balikpapan Kota untuk melihat dari dekat mengenai sekolah ramah anak, Jumat pagi (20/9/2019).
Sekolah ini memiliki prestasi nasional seperti Juara I Pendidikan karakter tingkat nasional, Sekolah Adiwiyata Mandiri, Juara I Sekolah Sehat Tingkat Nasional, Juara I Kantin terbaik nasional, juara I Sekolah ramah anak dan Juara I Sekolah Budaya Mutu tingkat Nasional
Jurnalis nasional dan lokal berbaur mendatangi ruang di SD Kemala Bhayangkari dengan mendapatkan perjelasan dari Kepala Sekolah SD Kemala Bhayangkari Burhanuddin.
Menurut Rohika Kurniadi semua kota bisa dikatakan layak anak kalau sudah menjalankan pembangunan pemenuhan hak anak dan perlindungan anak dari kekerasan dan diskriminasi. Seperti setiap anak punya akte dan sekolah ramah anak.
“Media trip datang kesemua lokasi terkait intervensi yang dilakukan KPPPA yang dimulai dari pendidikan di sekolah dengan melihat fungsi pengasuh, dengan melihat banyak hal tidak buylling disekolah, anak-anak bahagia,jajanan sehat, pengajaran yang mendorong anak-anak kreatif. Banyak hal yang ditumbuhkan dengan ditunjuknya sekolah itu ramah anak,” jelasnya.
Melalui media trip ini, akan mendukung dan menyuarakan keberhasilan kota Balikpapan dalam mendukung semua sekolah menjadi sekolah ramah anak mulai dari dini PAUD, SD, SMP dan SMA bahkan dibawah keagamaan itu harus menjadi sekolah ramah anak.
Selain itu menyinggung masih ada kasus kekerasan seksual dan kekerasan anak, menurut Rohika pendekatan hokum harus diperkuat implementasi yang sebenarnya fungsi pencegahan seperti dilakukan sekolah ramah anak jauh lebih penting.
“agar tidak lagi muncul kasus seperti di Bali, Angelin. pihak sekolah harus mampu mendeteksi korban kekerasan di rumah. sekolah harus cukup peka,” tandasnya.
Karena itu pemahaman kepada anak-anak harus diberikan sejak dini bahwa kekerasan tidak dibenarkan, termasuk pembinaan dari keluarga juga sangat penting.
“Keluarga sebagai orangtua yang punya tanggungjawab mendidik dan melindungi termasuk juga lingkungan harus dikuatkan,” ujarnya.
Anggota keluarga kadang menjadi pelaku kekerasan menurutnya, keluarga juga harus mendapat pendampingan dalam pembinaan.
”Salah satunya kita membentuk keluarga pelopor pelapor pengasuhan anak. Kemudian membantu keluarga menyedikan layanan konsultasi keluarga. Balikpapan sudah punya nama Puspaga (pusat pelayanan keluarga ) disediakan dinas disini agar keluarg bisa jadi pengasuh, pendidik, penumbuh kembang anak dan pelindung dari tindak kekerasan. ini penting,” tandasnya.
Dalam media trip selama dua hari ini, pada Jumat rombongan media bersama tim Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) RI selain mengunjugi SD Kemala Bhayangkara sekolah ramah anak juga mendatangi Puspayoga, RUSD Balikpapan, Yayasan Sekata (penangan anak yang terlibat narkoba), Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Tamariska dan kantor UPTD PPA DPP3KB Balikpapan.
Pada kesempatan sama, Kepala Dinas DP3AKB Sri Wahyuningsih menambahkan kegiatan Kabupaten/kota Layak Anak (KLA) trip media sebelumnya dilakukan di Semarang dan Sleman serta kota Balikpapan.
“Kami menyambut baik karena media trip mengeksplor hal-hal baik yang sudah kami lakukan pemkot bersama seluruh kompenen bersama lintas instansi apa saja yang sudah dilakukan hal-hal baik untk perlindungan anak baik perlindungan anak maupun pemenuhan hak-hak anak,” jelasnya.
“Kalau perlindungan itu kayak di Yayasan Sekata. Kalau lain lebih pada pencegahan untuk mewujudkan perlindungan anak di kota Balikpapan,” sambungnya.
Dia memastikan hal-hal baik ini tertularkan ke masyarakatr karena Dinas memiliki seksi PPA ditingkat RT “ada 1673 Seksi PPA ditingkat RT itukan orang-orang yang sudah memiliki kepedulian itu,” tuturnya.
Kota Balikpapn saat ini sudah meraih predikat kota menuju layak anak kategori Strata Nindya.
“Dari sisi kasus berkurang, penurunan data dilihat dari mungkin saja fenomena gunung es ada yang belum melaporkan tapi mungkin saja memang ada Cuma ini. Ini bagian dari banyak aktivitas sosialisasi yang kita lakukan di masyarakat termasuk lautan RT (perlindungan penyuluhan anak dengan pola penguatan pengasuhan anak dan remaja) dari RT ke RT jadi kami turun ke RT-RT,” tukasnya.
rencananya pada hari kedua perjalan media bersam tim KPPPA akan meninjau SDN 003 Balikpapan Kota, Puskesmas Baru Tengah, Taman 3 Generasi dan Taman Cerdas (pusat kreatifitas anak) dan ke Lautan RT. Pada kunjungan selama dua hari ini, Kadis DP3AKB Balikpapan Sri Wahyuningsih bersama jajaran dan Kominfo Balikpapan ikut serta mendampingi .