BALIKPAPAN, Inibalikpapan – Kinerja perbankan Balikpapan pada triwulan IV tahun kemarin, meningkat karena  pertumbuhan kredit dan aset. Meskipun, tidak diimbangi dengan kenaikan dana pihak ketiga (DPK).

Dalam rilis yang diterima inibalikpapan, kredit tercatat sebesar Rp28,9 triliun atau meningkat sebesar 11,44%. Jumlah itu lebih tinggi dibandingkan triwulan III tahun yang sama sebesar 2,50%.

Peningkatan kredit mendorong kenaikan aset perbankan sebesar 12,94% atau menjadi Rp36,29 triliun.

Sedangkan, penghimpunan DPK tumbuh melambat dari triwulan III- sebesar 9,98% menjadi 8,53% atau sebesar Rp28,7 triliun.

Triwulan IV juga melambat, karena rendahnya pertumbuhan deposito dari 11,54% menjadi hanya sebesar 1,59%. Sementara tabungan dan giro tumbuh meningkat masing-masing sebesar 7,37%  dan 24,33%.

Meningkatnya kinerja kredit karena kenaikan kredit modal kerja yang tumbuh sebesar 22,76% terutama didorong oleh meningkatnya aktivitas konstruksi pada triwulan IV. Salah satunya proyek pembangunan kilang minyak Balikpapan.

Kredit investasi juga tercatat tumbuh lebih tinggi sebesar 9,22%. Sedangkan kredit konsumsi tumbuh melambat sebesar 2,87%. Hal itu karena kontraksi penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) hanya 0,65%.

Sejalan dengan melambatnya permintaan properti sebagaimana tercermin dari penurunan penjualan unit rumah berdasarkan survei harga properti residensial (SHPR). Hal yang sama juga terjadi pada penyaluran kredit kendaraan bermotor  turun sebesar 0,71% .

Dari sisi risiko kredit, kualitas penyaluran kredit secara keseluruhan di Kota Balikpapan membaik dibandingkan triwulan III. Rasio NPL tercatat turun dari 5,33% pada triwulan III menjadi 4,71% pada triwulan IV-.

Sementara risiko likuiditas perbankan yang tercermin dari rasio loans to deposit ratio (LDR) sedikit meningkat pada level 100,86% yang menunjukkan adanya sumber financing dari luar Kota Balikpapan.

Adapun, rasio current account saving account (CASA) menunjukan komposisi dana murah  perbankan di Balikpapan mencapai 69,18% atau sedikit meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 67,31%.

Kinerja perbankan pada tahun 2020 diperkirakan akan meningkat mempertimbangkan sejumlah peluang terutama sektor konstruksi yang mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di Kota Balikpapan.

 Selain itu juga didorong peningkatan aktivitas perdagangan dan penyediaan akomodasi seiring rencana Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menjadi Ibu Kota Negara (IKN) yang baru.

Ke depan, Bank Indonesia akan terus berkoordinasi dengan otoritas terkait untuk menjaga Stabilitas sistem Keuangan, termasuk memantau kecukupan dan distribusi likuiditas perbankan di Kota Balikpapan.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version