Top Header Ad

Operasi SAR Longsor di Tambang Galian C Cirebon Dihentikan, Korban Meninggal 21 Orang, 4 Masih Tertimbun

Kawasan tambang galian C Gunung Kuda di Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat pada Jumat (30/5). (BPBD Kabupaten Cirebon)
Kawasan tambang galian C Gunung Kuda di Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat pada Jumat (30/5). (BPBD Kabupaten Cirebon)

CIREBON, Inibalikpapan.com – Setelah hampir sepekan upaya keras dilakukan, operasi pencarian dan pertolongan korban tanah longsor di tambang Galian C Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, resmi dihentikan pada Kamis, 5 Juni 2025 pukul 16.30 WIB.

Keputusan pahit itu diambil setelah asesmen lanjutan dan rapat koordinasi lintas instansi, menyusul temuan terbaru yang menunjukkan kondisi tanah sangat tidak stabil dan berisiko tinggi bagi keselamatan personel SAR.

“Penghentian operasi dilakukan berdasarkan hasil pengukuran lanjutan dan pertimbangan keselamatan dari PVMBG, engineer PT Indocement, dan unsur teknis lainnya,” ujar Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, dalam keterangannya.

Tanah Amblas hingga 4 Meter

Hasil pemantauan menggunakan UAV Thermal, Total Station, dan pengukuran teknis lainnya menunjukkan penurunan tanah hingga 4 meter di atas Worksite Gunung Kuda. Bahkan, pada Kamis (5/6), tanah kembali ambles 2,5 meter, memaksa tim mengisolasi area berbahaya seluas radius 350 meter.

Pakar geologi menyimpulkan bidang longsor sangat labil dan rawan longsor susulan. Dengan risiko runtuhan lebih lanjut yang mengancam jiwa, pencarian lanjutan dinyatakan tidak memungkinkan.

“Keselamatan tim SAR menjadi prioritas. Kami tidak ingin menambah korban,” tegas Abdul Muhari.

Korban Jiwa

Hingga Senin (2/6/2025), jumlah korban longsor yang berhasil diidentifikasi, 6 orang selamat, 21 orang meninggal dunia dan 4 orang masih tertimbun dan tidak dapat dievakuasi karena kondisi lapangan yang ekstrem.

Operasi ini melibatkan 773 personel gabungan dari Basarnas, TNI-Polri, BPBD, Kementerian ESDM, Dinkes, relawan, serta komunitas SAR lokal. Pencarian juga dibantu 3 ekor anjing pelacak (K-9) dari Polda Jabar dan sejumlah alat berat seperti ekskavator, wheel loader, drone thermal, dan ambulans.

BACA JUGA :

Rapat koordinasi penghentian SAR dihadiri Bupati Cirebon, Forkopimda, Inspektur Tambang Kementerian ESDM, perwakilan PT Indocement, dan keluarga korban. Setelah pemaparan teknis, SAR Mission Coordinator (SMC) resmi mengusulkan penghentian operasi dan memulangkan seluruh unsur SAR ke instansi masing-masing.

Waspadai Tanah Longsor Susulan

BNPB secara tegas mengimbau masyarakat agar tidak mendekati lokasi longsor Gunung Kuda, mengingat kontur tanah masih sangat labil. Warga yang tinggal di lereng perbukitan sekitar juga diminta waspada saat hujan deras atau gempa.

“Jika hujan lebih dari satu jam, segera lakukan evakuasi mandiri ke tempat aman. Hindari menyebarkan informasi hoaks, dan ikuti arahan resmi dari pemerintah,” tandas Abdul Muhari./Info Publik

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses