BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Ketua Umum HIKMA Andi Lukman Nurdin melantik pengurus Hikma Kota Balikpapan (Himpunanan kerukunan Massenrumpulu) dibawah kepemimpinan Ali Munsyir Halim. Pelantikan dihadiri Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud, Bupati Enrekang Muslimin Bando, di gedung Klandasan Balikpapan, Selasa (14/3/2023) malam.
Pelantikan juga dihadiri Ketua HIKMA Kaltim Balfas Syam dan Ketua KKSS Kota Balikpapan, Anggota DPRD Balikpapan Rahmatia serta Forkominda Balikpapan.
Wali Kota Rahmad Mas’ud menyampaikan apreasiasi dan selamat kepada pengurus HIKMA Balikpapan yang terpilih secara aklamasi.
“Saya sempati hadir acara HIKMA ini karena pak bupati ada dan lebih-lebih kakanda saya ada disini Ketua Umum HIKMA Andi Rukman Nurdin,” ujarnya disambut tepuk tangan.
“Atas nama pemerintah mengucapkan dan selamat kepada pengurus yang baru dilantik menjadikan kerukunanan semua suku ada di Balikpapan. Kita hampir ada 120 peguyuban di Balikpapan,” ucapnya.
Orang Sulawesi yang ada di Kaltim bukan hanya banyak berkiprah di bidang usaha tapi juga banyak mewarnai pemerintah kabupaten kota di Kaltim.
“Hampir 10 kabupaten kota di Kaltim semua pemimpinnan hampir semua dari Sulawesi kalau nggak bupati ya wakilnya. Kalau gak gubernur wakilnya,” ucapnya.
Lanjut Rahmad “Wali kota Samarinda orang Sinjai, Balikpapan jangan lagi disebut, di PPU juga orang Sulawesi, Kubar wakilnya sulawesi, kecuali Mahulu. Sangata wakilnya orang sulawesi, di Kutai Kartanegara orang sulawesi. Jadi orang sulawesi ini sangat mewarnai Kaltim ini sangat luar biasa dan tentu ini jadi kebanggaan dan juga beban,” bebernya.
Bebannya kata Rahmad adalah kalau salah memimpin dan tidak berbuat pada kebijakan rakyat maka orang sulawesi pula yang disalahkan.
“Kalau kita bermanfaat pasti yang merasakan rakyatnya. Pesan saya jaga nama baik, keharmonisan dan jaga toleransi kita terlebih di Kaltim dan Balikpapan sebagai pintu gerbang ibukota. Balikpapan memiliki peranan penting untuk mensukseskan ibukota negara,” tandasnya.
Karena itu Rahmad mendorong siapapun termasuk warga Sulawesi untuk ikut serta membangun Kaltim termasuk IKN. Karena itu Rahmad yakin dengan kapasitas orang sulawesi dalam mewarnai pembangunan Kaltim dan IKN ini.
“Pesan saya sekali lagi jaga nama baik kerukunan orang sulawesi. Jangan sampai ada permasalahan intoleran, permasalahan ras di Balikpapan atau Kaltim,” tukasnya.