BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Setelah melakukan orasinya di halaman Balaikota Balikpapan, warga RT 52 Perumahan Griya Permata Asri (GPA) yang rumahnya terendam banjir, akhirnya ditemui Sekdakot dan Asisten I Tata Pemerintahan pada Kamis (21/9/2023).
Asisten I Tata Pemerintahan Balikpapan, Zulkifli mengatakan, bahwa posisi rumah warga saat itu di pada tahun 2003 merupakan posisi genangan air, yang mana gambar diambil sesuai dengan citra satelit tidak pernah bohong.
“Pemkot Balikpapan sudah menjelaskan kepada warga bahwa lahan yang dijadikan perumahan GPA sekarang lebih cocoknya di gunakan sebagai bendali daripada perumahan,” ujar Zulkifli.
Zulkifli menambahkan, pada dasarnya lokasi tersebut bisa dikatakan dulu dijadikan kolam dan pada 2006 dibuat rumah, namun dengan sudah banyaknya berdiri rumah saat ini maka genangan air tersebut pindah ke Daun Village.
“Kenapa pada saat itu lokasi aman, karena lokasi belum dibeli oleh Daun Village dan masih berbentuk semak belukar belum ada bangunan dan masih dalam status sengketa,” akunya.
“Gambar yang kami bawa merupakan master plain Pemerintah Kota Balikpapan dimana genangan tersebut membelah Daun Village dan GPA,” tambahnya.
Apalagi Pemerintah Kota Balikpapan melalui Disperkim Balikpapan telah melakukan rapat koordinasi bersama developer perumahan GPA serta Daun Village dan mendapatkan hasil kedua developer tersebut sanggup menyelesaikannya.
Sedangkan, Sekdakota Balikpapan, Muhaimin mengatakan, sebelumnya telah dilakukan rapat yang dihadiri Ketua RT dari Perum GPA dan Perum Daun Village beserta kuasa hukum nya dan pemilik langsung perum Daun Village.
Dimana dalam Rapat tersebut disepakati saluran drainase yang ada di Perum GPA kalau dibuka harus melewati Perum Daun Village, serta kedua belah pihak membuat desain dan pembiayaan untuk pembuatan itu ditanggung bersama.
Kemudian pada 8 Agustus 2023 dilaksanakan kembali rapat yang dipimpin oleh Komisi III DPRD Kota Balikpapan dan memperoleh kesepakatan kedua belah pihak bersama-sama mencari konsultan untuk dapat menghitung pembiayaannya dan nantinya dipadukan bersama.
“Kemudian dilanjutkan rapat ke-3 kalinya, namun pihak Perum GPA tidak hadir,” pungkasnya.