Top Header Ad

Pemprov Kaltim Siapkan Program Internet Desa Gratis Hingga ke Pelosok, Target 841 Desa

Gubernur Kaltim, Rudy Mas'ud, melakukan inspeksi mendadak terhadap tiga aset milik Pemprov Kaltim di Balikpapan, Rabu (12/3/2025)
Gubernur Kaltim, Rudy Mas'ud, melakukan inspeksi mendadak terhadap tiga aset milik Pemprov Kaltim di Balikpapan, Rabu (12/3/2025)

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim meniapkan program Internet Desa Gratis, sebagai bagian dari misi besar 100 hari kerja Gubernur Rudy Mas’ud dan Wakil Gubernur Seno Aji.

Langkah ini menandai komitmen kuat Pemprov untuk mendorong pemerataan akses digital hingga ke wilayah-wilayah tertinggal dan terpencil.

Program ini merupakan bagian dari Gratispol, inisiatif strategis yang bertujuan menghapus ketimpangan layanan publik, termasuk akses internet, di seluruh Kaltim.

Internet tidak lagi dianggap sebagai kemewahan, melainkan kebutuhan dasar yang mendasar bagi masyarakat di era digital saat ini. Sehingga tak ada lagi desa yang tertinggal dalam hal akses digital.

“Internet sudah menjadi kebutuhan dasar masyarakat., ujar Gubernur Rudy Mas’ud dikutip inibalikpapan.com.

Fokus pada Layanan Publik

Sebanyak 841 desa di Kaltim menjadi target utama program ini. Fokusnya adalah pada titik-titik pelayanan vital seperti kantor desa, sekolah, dan puskesmas—tiga sektor penting yang menopang kehidupan masyarakat pedesaan.

Dengan koneksi internet yang stabil dan gratis, Pemprov Kaltim berharap bisa mempercepat digitalisasi layanan publik, mempermudah administrasi, dan mendukung pembelajaran daring di pedesaan.

BACA JUGA :

Tantangan Geografis

Kaltim dikenal memiliki tantangan geografis yang berat, dari hutan lebat hingga perbukitan terjal. Namun justru dari keterbatasan inilah program Internet Desa Gratis lahir.

Pemprov Kaltim ingin memastikan bahwa dari blank spot menjadi hotspot, semua wilayah bisa terkoneksi.

Lahirkan Inovasi dari Pelosok, Internet Gratis Hingga 2029

Tak hanya menyediakan internet, Pemprov Kaltim juga merancang pembangunan creative hub di 50 desa. Fasilitas ini akan berfungsi sebagai co-working space pedesaan, tempat warga bisa berkolaborasi, belajar, dan mengembangkan ide-ide kreatif.

“Tempat ide dan inovasi bisa lahir dari ujung kampung sekalipun,” tegas Rudy.

Creative hub ini diharapkan menjadi magnet baru pertumbuhan ekonomi desa berbasis digital dan ruang tumbuh bagi UMKM, pemuda kreatif, hingga pelajar.

Program Internet Desa Gratis ini mencakup pengadaan jaringan dan pembiayaan bandwidth selama lima tahun penuh, yakni dari 2025 hingga 2029.

Pendanaan tersebut akan ditanggung oleh pemerintah provinsi, sebagai investasi jangka panjang dalam membangun Kaltim sebagai provinsi pelopor desa digital di Indonesia.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses