BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – DPRD Kota Balikpapan bersama Pemerintah Kota (Pemkot) mulai membahas Kebijakan Umum Anggaran-Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2022
Dari hasil pembahasan KUA-PPAS diperkirakan APBD mencapai Rp 2 triliun dengan pendapatan asli daerah (PAD) justru meningkat mencapai Rp 850 miliar lebih tinggi dari tahun ini Rp 692 miliar.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Balikpapan Sayid MN Fadly mengatakan, perhitungan tersebut, dalam situasi normal. Karena harapannya, pandemi covid-19 bisa segera berakhir.
“Target yang disampaikan sudah berdasarkan perhitungan, perhitungan potensi yang ada sepanjang stiasinya normal. Kita berharap, mudah-mudahan pandemi ini berakhir,” ujarnya disela-sela meninjau vaksinasi massal di Plaza Kebun Sayur, Jumat (06/08/2021)
Dia mengungkapkan, jika situasi normal pandemi berakhir, maka target PAD tersebut bisa terealisasi. Namun jika pandemi masih berlangsung, maka target tersebut akan dievaluasi.
“Kalau situasi normal, target 850 itu rasional. Kalau pun pandemi covid-19 masih berlangsung, nanti kita akan evaluasi. Tapi kalau dalam kondisi rasional, Insya Allah bisa itu,” ujarnya
Menurut dia, selama pandemi memang menyulitkan dunia usaha. Sehingga akan berimbas pada pajak dan retribusi yang dipunggut Pemkot. Sehingga akan sulit mencapai target PAD.
“Sepanjang normal realistis. Cuma kalau dia tidak normal, memang agak susah, karena banyak kan pembatasan-pembatasan, makanya kita berharap tahun ini bisa cepat berakhir pandemi,” ujarnya
“Kendala-kendalanya orang datang ke hotel sepi, orang datang ke restoran sepi, usaha terhambat. Lalu perizinan-perizinan orang wait and see, ya kira-kira begitu.”
Sebelumnya Ketua DPRD Kota Balikpapan Abdulloh optimis target PAD bisa terealisasi. Kendati, pandemi covid-19 belum jelas kapan akan berakhir. Dia menilai, masih banyak potensi pajak yang bisa digali.
“Iya kan jangkauan kita masih banyak, wajib pajak kita masih banyak. Kita tidak asal menaikkan,” ujarnya.
Kata dia, masih banyak wajib pajak baru yang bisa dioptimalkan. Termasuk sejumlah proyek diantaranya proyek perluasan kilang minyak Balikpapan atau proyek RDMP.
“RDMP masih membangun, wajib pajak baru masih banyak. Semua sektor wajib pajak bisa ,” ujarnya