Suplai Saat Kebakaran, Bangun Empat Bak Penampungan Air

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan membangun sebanyak empat bak penampungan air yang dilengkapi dengan pompa, selang dan nosel untuk pemadam kebakaran. 

Hal ini dilakukan untuk mencegah jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran di kawasan yang sulit dijangkau.

Plt Kepala BPBD Balikpapan Usman Ali mengatakan empat bak penampungan air dibangun kurun waktu tahun 2023.

“Untuk lokasinya satu di Kelurahan Karang Jati, satu di Baru Tengah Balikpapan Barat, dan dua lagi sudah mulai dibangun,” kata Usman ketika diwawancarai wartawan, Selasa (14/11/2023).

Ia menjelaskan, untuk tempat penampungan air ini berupa bak ukuran 3 x 3 meter berisi air 4 hingga 6 meter kubik yang dilengkapi dengan mesin pompa, selang sepanjang 40 meter dan nosel untuk penyemprot air., Lokasinya ditempatkan di lahan yang rata-rata milik Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan.

“Pada umumnya, bak ini berada di lokasi Fasilitas Umum (fasum) milik Pemkot Balikpapan, misalnya dekat Posyandu,” terangnya.

Untuk fungsinya, lanjut Usman ketika terjadi suatu musibah kebakaran, warga bisa menyemprotkan air yang berada di dalam bak tersebut yang telah dilengkapi dengan mesin pompa, selang dan nosel tersebut.

“Jadi intinya adalah semacam upaya penanggulangan awal, agar bencana tidak membesar, dan setelah itu baru petugas pemadam kebakaran dari BPBD datang melakukan pemadaman total,” terangnya.

Dia mengatakan, dalam mengoperasikan alat tersebut, pihaknya bekerja sama dengan RT setempat dengan memberikan pelatihan kepada warga sekitar tentang tata cara memadamkan api.

“Kami sudah berikan pelatihan pemadam kebakaran kepada warga sekitar yang beranggotakan masing-masing regunya ada sekitar lima hingga 10 orang, tiap RT ada dua regu yang sudah dilatih,” tuturnya.

Ia menyampaikan, bahwa untuk tahun 2024 mendatang, program ini akan tetap berlanjut. Namun pihaknya belum bisa menjelaskan secara rinci titik atau kawasan yang akan dibangun bak penampungan air tersebut.

“Yang pasti tahun 2024 mendatang program ini akan tetap berlanjut dan jumlahnya lebih dari empat titik,” pungkasnya.

Kebakaran tersebut turut mendapatkan perhatian dari anggota DPRD Balikpapan, Taufik Qul Rahman. Pada penanganan kejadian tersebut, diakui Taufik tidak ada kendala dan berjalan lancar.

Bahkan dia turut terjun langsung bersama warga untuk membantu memadamkan kebakaran bersama petugas. Khususnya di wilayah Kelurahan Baru Ilir. Hanya saja, dia berharap bantuan unit pemadam kebakaran bisa ditambah.

Terutama unit pemadam kebakaran berukuran kecil. Lantaran di wilayah Balikpapan Barat khususnya adalah pemukiman padat penduduk. Sehingga diperlukan unit pemadam kebakaran yang bisa masuk ke gang-gang kecil.

“Sebenarnya yang mesti diperbanyak itu unit UPTD terutama kendaraan unit. Harus ada kendaraan unit kecil untuk bisa masuk ke pemukiman padat penduduk,” katanya.

Selain itu, Taufik juga berharap ada pemanfaatan hydrant yang maksimal. Berkaca pada kebakaran di Baru Ilir, menurutnya banyak hydrant yang tak bisa dimaksimalkan alias tak ada airnya. Dia pun menyadari di daerah pegunungan distribusi air melalui hydrant memang sedikit sulit.

“Banyak hydrant yang dipasang tidak ada airnya. Sebenarnya kita mesti fokus untuk membantu BPBD dalam anggaran. Mereka garda terdepan saat terjadi musibah kebakaran, tanah longsor, banjir,” tambahnya.

Taufik juga berharap dengan adanya dua musibah kebakaran di Balikpapan Barat ini, dapat menjadi perhatian dari Pemkot Balikpapan dari segi bantuan kepada yang terdampak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.