Suasana ceramah.

Walikota: Tradisi Tahun Baru  Diisi Doa Bersama

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com,— Walikota Rizal Effendi mengajak masyarakat untuk membiasakan diri mengakhiri tahun  dengan banyak menggelar kegiatan doa bersama .

Menurutnya umat muslim bersama masyarakat lainya haru dapat memutus tradisi pergantian tahun baru yang biasanya diisi dengan bakar petasan dan kembangan api, sebaiknya diisi dengan doa bersama.

” Kita hapus tradisi, sekarang akhir tahun kita isi dengan doa da cemarah akhir tahun. Mudah-mudahan kota kita dijaga oleh Allah SWT dari bencana dan lebih maju ,” harapnya (30/12).

Pada Rabu pagi,  Walikota  bersama kepaala Seluruh  SKPD, tokoh agama, ratusan masyarakat Balikpapan khusus jamaah masjid Agung At Taqwa doa bersama akhir tahun 2015, (30/12). Doa bersama ini, diisi oleh KH Syarif Rahmad Pimpinan pondok Pesantren Ummul Qura, Pamulang, Tangerang.

“Kehadiran KH Syarif  ditengah masyarakat diharapkan pula memberikan pencerahan agama bagi warga muslim Balikpapan. Kehadirannya  pak kai mengulang kunjungan ke Balikpapan pada 18 tahun silam,” ujarnya.

Pada kesempatan itu Walikota juga memaparkan sedikit program pembangunan di tahun 2015. ” Banyak kemajuan dicapai tapi juga banyak yang harus disempurnakan
Kita berharap 2016 bisa lebih baik,” harapnya lagi.

Dalam paparan global, Rizal juga menyebutkan persoalan penyakit DBD masih menjadi hal serius yang harus dilakukan secara bersama-sama.tahun ini katanya ada 2000  anak-anak menderita DBD ” Kota sudah bersih tapi masih banyak DBD.ini harus kita lakukan lagi lebih baik. Tahun ada 24 orang meninggal dunia terutama anak-anak. Saya juga minta kader jumatik lebih banyak lagi terjun ke masyarakat,” tuturnya.

Walikota juga menyebutkan persoalan angka kematian ibu masih terjadi walaupun dari sisi jumlah alami penurunan.  Yakni tahun ini berjumlah 9 ibu meninggal sedangkan tahun lalu 15 ibu meninggal.

Baca juga ini :  Investasi Hulu Migas Capai 1,7 Miliar USD, SKK Migas Masifkan Pengeboran

” Begitu juga untuk anak balita 45 meninggal tahun sebelumnya 123 balita. Angkanya memang turun tapi kita berharap tidak ada lagi ibu dan anak. Nah Posyandu dan pengajian ibu – ibu efektif dalam membangun kesadaran tentang ini,” katanya.

Sementara untuk kasus Narkoba ungkap Walikota ada 238 kasus. Angka ini lebih tinggi dibandingkan tahun lalu Ada 187 kasus.

” Narkoba ini bahaya sekali. Hati-hati  Dulu anak dikamar sendirian gak apa-apa sekarang bahaya bisa macam-macam dilakukan seperti gadget dipakai buka situs porno,” ujarnya. (Andi A)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.