BALIKPAPAN, Inibalikpapan- Masyarakat Kota Balikpapan diminta tetap waspada dan siaga atas penyebaran kasus DBD pada tahun ini. Karena berdasarkan data DKK, Kota Balikpapan masih tertinggi kasus DBD di Kaltim bandingkan kabupaten kota lain meskipun kasus cendrung menurun.
Hingga triwulan pertama tahun 2023 ini atau minggu ke 9, Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan mencatat ada 355 kasus demam berdarah dengue (DBD) dengan kematian nol.
Jika dibandingkan tahun 2022 dengan tahun ini terjadi penurunan kasus. Tahun 2022 kasus DBD terjadi peningkatan signifikan kasus 1.897 dengan 7 kematian. Sedangkan dua tahun silam, tahun 2021 lalu ada 579 kasus dengan 4 kematian.
Ketua Tim Surveilans dan Imunisasi Dinkes Balikpapan Priharto mengatakan berdasarkan data tahun lalu dan tahun ini dengan minggu yang sama terjadi penurunan kasus. Pekan 9 tahun lalu ada 415 kasus, sedangkan tahun ini minggu 9 sebanyak 308 kasus.
” Ini data kan masih berangsur-angsur masuk tapi kita harus tetap waspada dengan tindakan pencegahan pemerintah kota dengan masyarakat. Kita lagi persiapan larvasida dan pengasapan/ fogging tapi fogging jadi alternatif terakhir, ” katanya, Kamis (16/3/2023).
Menurutnya pencegahan peningkatan kasus DBD jadi perhatian utama dengan melakukan penguatan pencegahan. Setiap kasus yang muncul akan dilakukan penyelidikan epidemiologi.
” Dari situ dapat ditentukan tindakan apakah cukup penyuluhan i atau penyebaran larvasida atau inovasi kita kelambu air. Inovasi bisa dikembangkan untuk dijual dan ini dapat meningkatkan income masyarakat, ” ujarnya.
Priharto menambahkan semua rumah sakit juga sudah siap siaga melakukan pencegahan dan penanganan DBD.
Bicara kasus terbanyak DBD, Priharto menyebutkan kecamatan Balikpapan Tengah tertinggi dengan 99 kasus, disusul Balikpapan Utara 87 kasus 45 kasus Balikpapan Barat
Dan Balikpapan Timur sebanyak 15kasus.
” Tertinggi Balikpapan tengah dan paling rendah Balikpapan Timur. Kalau kasus Balikpapan di Kaltim kita paling tinggi. Kalau kita merah, dilihat angka kasus komulatif tiap tahun” ungkapnya tanpa membeberkan kasus yang ada di kabupaten kota lainnya.