BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Sebanyak 12 kelurahan di Kota Balikpapan wilayahnya sebagian merupakan pemukiman kumuh. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pemukiman dan Perumahan (DPPK) Kota Balikpapan Ketut Astana usai Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi III DPRD Balikpapan, (14/7/2020).
“Pemukiman kumuh Manggar, Manggar Baru, Sepinggan, Baru Ulu, Baru Tengah, Baru Ilir, Muara Rapat, Margasari, Teritip, Damai,” ujarnya.
Bahkan ada yang wilayahnya berada di pusat kota yang berdekatan dengan salah satu pusat perbelanjaan. “Beberapa di pusat kota, itu yang di Kelurahan Damai kan berada di depan Balikpapan Super Blok (BSB),” sebutnya.
Dia mengatakan, berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Permen PUPR) ada 8 komponen pemukiman kumuh. “Diantaranya sanitasi, rumahnya, pengelolaan sampahnya, Insfrastrkturnya,” ujarnya.
Masing-masing dibantu APBD Kota, APBD Provinsi maupun APBN. Tergantung luasan pemukiman kumuh tersebut. “Kalau luasan dibawah 10 hektar yang wajib menangani adalah APBD Kota, 10 hektar sampai 20 hektar APBD Provinsi,” jelasnya.
“Diatas 20 hektar itu dibantu APBN itu kalau dilihat dari Permen PUPR. Masing-masing ada penanganannya sesuai luasan, Itu bantuannya pembuatan sanitasi, bedah rumah, juga kan ada yang stimulan, ” katanya.
Pemukiman kumuh yang dibiayai salah satunya di Kelurahan Manggar. Sedangkan yang ditangani Pemerintah Kota Balikpapan di Kelurahan Margasari. “Di Manggar itu APBN karena kawasannya berapa puluh hektar itu,” sebutnya.
“Yang kita tanggani itu yang Kampung di atas air (Kelurahan Margasari). Di Kelurahan Muara Rapak. Kita survey yang mana mau kita tangani. Tapi tergantung juga dengan besaran anggaran yang ada di APBD dan APBN,”bebernya.
Kata dia, untuk tahun ini anggaran keseluruhan DPPK dipangkas untuk penanganan covid-19 sekitar 50 persen. “Tahun 2020 ini terkena recofusing dari Rp 40 miliar hanya tersisa Rp 22 miliar. Minim anggaran,” ujarnya.
Minimnya anggaran untuk penataan kawasan kumuh, sehingga hanya dialokasikan untuk jalan melalui swa kelola. Pasalnya, anggaran yang tersisa sekitar 70 persen sudah tereserap untuk membayar gaji pegawai.
“Taman, kuburan, sama pembibitan operasionalnya gaji pekerjanya, beli pupuknya sudah hampir Rp 15 miliar. Hampir 450 orang, digaji rata-rata Rp 1,8 juta dan Yang banyak gaji hampir 70 persen,”tukasnya.