BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com –
organisasi kebandarudaraan global atau ACI menetapkan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan meraih peringkat terbaik kedua sebagai bandara terbaik di dunia yang berkapasitas 5 juta sampai 15 juta penumpang per tahun.

Sementara terbaik pertama ditempati Hyderabad Airport (HYD) India. Penghargaan itu diberikan di Kanada pada 12 September lalu.

General Manager PT Angkasa Pura I cabang Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, Farid Indra Nugraha mengatakan untuk mendapatkan predikat terbaik dari ACI, sangat tidak mudah, prosesnya tidak singkat dan penilaian serta persaingan juga sangat ketat. Karena, ada 5 bandara yang dikelola AP2 memiliki nilai tertinggi, namun tidak diundang ke Kanada.

“Itu artinya, penghargaan diberikan bukan berdasarkan nilai saja. Tapi proses dari pengidentifikasian. Kalau tidak menjalani syarat dan perangkat yang harus ditetapkan, prestasi ini tentu juga tidak kami dapatkan,” katanya kepada media (18/9/2018).

Menurutnya ACI juga rutin melakukan pengecekan secara langsung terhadap ratusan bandara yang menjadi anggota organisasi tersebut. Termasuk meminta penilaian pengalaman keberangkatan terhadap para penumpang maskapai secara obyektif dan tanpa diketahui AP1.

“Ini juga menjadi pengakuan, bahwa mereka (ACI) memandang Bandara SAMS Sepinggan ini sebagai salah satu bandar udara terbaik di dunia. Ukurannya juga 5 juta sampai 15 juta penumpang per tahun itu angka fantastis,” ujarnya.

Metode penilaian itu diakui sangat berbeda dengan tingkat nasional. Pihaknya terus melakukan penyesuaian dan perbaikan pelayanan yang bersangkutan ACI.

“Semua bandara sebenarnya bisa mengikuti, tapi tentunya standar operasional dan sertifikasi menjadi ukuran. Dan kami telah lama mencoba untuk mengikuti standarisasi yang ditetapkan,” imbuhnya.

Meski mendapat penghargaan bergengsi, AP1 pun menginginkan terus berbenah termasuk merespon semua temuan-temuan kecil.
karena survey data yang dilaporkan oleh tim ACI dilakukan setiap per tiga bulan. Paling tidak nilainya bisa sama dengan inovasi-inovasi yang akan dikembangkan.

“Ada sih kekurangannya, tapi semakin kecil. Ibarat jaring laba-laba, modelnya sudah mendekati sempurna. Mungkin di fasilitas ya, makanya kami selalu melakukan improvisasi dan inovasi. Kalau untuk pelayanan, sudah jauh lebih baik,” tandasnya.

Farid meriview prestasi ini diraih juga tidak lepas dari Keberadaan Bandara Sepinggan menjadi bandar udara yang memiliki model khas dan bertalenta.

“Kalau tidak salah, sejak 1994 atau 1995, ketika saya pertama kali ditempatkan di sini (Bandara SAMS), telah mendapat perhatian khusus direksi Angkasa Pura di era itu dan menjadi dasar pengembangan hingga sekarang,” katanya.

“Saya yakin, siapa pun yang menjadi leader, pemimpin di sini, kekuatan itu tidak akan tergoyahkan dan potensinya akan lebih baik lagi,” lanjutnya.

Selain Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali juga menyabet tiga penghargaan. Termasuk Bandara Juanda Surabaya sebagai peringkat ketiga terbaik dunia untuk bandara berpenumpang 15 juta sampai 25 juta per tahun.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version