Top Header Ad

Balikpapan Masih Aman, Waspadai Lonjakan Covid-19 Di Asia

Kepala DKK Balikpapan Alwiati

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Meningkatnya kasus COVID-19 di sejumlah negara Asia dalam beberapa pekan terakhir mendorong Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) untuk menerbitkan Surat Edaran (SE) sebagai bentuk kewaspadaan dini. SE Nomor PM.03.01/C/1672/2025 tersebut dikeluarkan pada awal Juni 2025 dan ditujukan kepada seluruh fasilitas pelayanan kesehatan, pemerintah daerah, dan instansi terkait di seluruh Indonesia, termasuk Balikpapan.

Surat edaran ini menanggapi lonjakan kasus di negara-negara tetangga seperti Thailand, Hong Kong, Malaysia, dan Singapura. Varian baru COVID-19 yang kini mendominasi di kawasan tersebut antara lain JN.1 dan turunannya, seperti XEC, LF.7, serta NB.1.8. Varian-varian tersebut dikabarkan memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi, meski belum ada bukti bahwa gejala yang ditimbulkan lebih berat dari varian sebelumnya.

Meski demikian, kondisi di Indonesia, termasuk di Kota Balikpapan, masih terpantau stabil. Data nasional mencatat bahwa tren kasus COVID-19 di tanah air justru mengalami penurunan. Pada minggu ke-20 tahun 2025, hanya tercatat 3 kasus konfirmasi positif COVID-19 dengan tingkat positivity rate sebesar 0,59 persen—angka yang menurun drastis dibandingkan minggu sebelumnya yang mencapai 18 kasus. Varian dominan di Indonesia saat ini adalah MB.1.1 yang relatif tidak menimbulkan gejala berat pada sebagian besar pasien.

Menanggapi surat edaran tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan, Alwiati, memastikan bahwa hingga saat ini belum ada laporan kasus baru COVID-19 di wilayah Balikpapan. 

“Memang benar Kemenkes telah mengeluarkan surat edaran sebagai bentuk kewaspadaan nasional, tapi di Balikpapan sendiri belum ditemukan kasus baru. Kondisinya masih aman dan terkendali,” ujar Alwiati saat diwawancarai pada Rabu (4/6/2025).

Pintu Gerbang Kaltim

Menurut Alwiati, surat edaran dari Kemenkes bersifat imbauan dan langkah antisipatif, bukan karena terdapat lonjakan kasus di daerah. Namun, ia tetap mengingatkan masyarakat agar tidak lengah, terutama dengan meningkatnya mobilitas warga antarnegara, termasuk ke dan dari Balikpapan yang menjadi pintu gerbang Kalimantan Timur.

“Mengingat banyak warga yang bepergian ke luar negeri, khususnya ke negara-negara dengan lonjakan kasus seperti Thailand, kami sarankan agar sementara menunda perjalanan jika tidak mendesak. Ini untuk mencegah potensi penyebaran virus dari luar,” jelasnya.

Sebagai langkah antisipatif, Dinas Kesehatan Balikpapan kembali mengajak masyarakat memperkuat penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Beberapa langkah sederhana yang diimbau untuk kembali diterapkan di antaranya adalah mencuci tangan dengan sabun secara rutin, memakai masker saat sedang sakit, menjaga etika batuk dan bersin, serta menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal dan tempat kerja.

“Kami tetap mengingatkan agar masyarakat tidak lupa dengan pelajaran dari pandemi lalu. Kebersihan adalah benteng utama. Jangan tunggu ada kasus baru untuk kembali disiplin,” tambahnya.

Meski sejauh ini edaran Kemenkes ditujukan untuk internal institusi pemerintah dan fasilitas kesehatan. DKK Balikpapan tetap bersiaga dan membuka kemungkinan untuk memperluas cakupan imbauan jika kondisi berubah.

“Kami akan menyesuaikan situasi. Jika memang diperlukan, surat edaran dari Wali Kota bisa diterbitkan untuk menyasar masyarakat luas. Tapi saat ini belum ada urgensi ke arah sana,” ujar Alwiati.

Di sisi lain, Balikpapan juga tetap melakukan pengawasan terhadap pintu masuk wilayah, terutama di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan dan Pelabuhan Semayang. Koordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) terus dilakukan guna mendeteksi dini kemungkinan masuknya varian baru dari luar negeri.

Tidak Perlu Panik

Meski masyarakat tidak perlu panik, Alwiati mengimbau agar warga tetap waspada dan tidak mengabaikan protokol dasar. Ia juga mengingatkan bahwa vaksinasi COVID-19 masih menjadi salah satu upaya pencegahan penting. Masyarakat yang belum mendapatkan vaksin booster disarankan untuk segera melengkapinya di fasilitas kesehatan terdekat.

“Pandemi memang sudah mereda, tapi COVID-19 belum sepenuhnya hilang. Kita harus tetap bijak dan waspada. Jangan sampai kelengahan membuka celah penyebaran baru,” pungkas Alwiati.

Dengan kondisi saat ini yang masih aman dan terkendali, Pemerintah Kota Balikpapan berharap masyarakat tetap menjaga disiplin, bijak dalam bepergian. Dan terus mengikuti perkembangan informasi dari sumber resmi agar tidak terpengaruh oleh hoaks atau kabar simpang siur terkait COVID-19.***

Editor : Ramadani

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses