Batal Merger Dengan Honda, Nissan Lirik Foxconn?

YOKOHAMA, inibalikpapan.com – Dewan direksi Nissan dan Honda memberikan suara untuk secara resmi mengakhiri pembicaraan merger kedua produsen mobil Jepang tersebut pada Kamis (13/2/2025).
Penggabungan ini akan menciptakan grup otomotif terbesar keempat di dunia berdasarkan penjualan kendaraan setelah Toyota, Volkswagen, dan Hyundai.
Nissan, produsen mobil terbesar ketiga di Jepang, menarik diri dari perundingan dengan pesaingnya yang lebih besar, Honda.
Hal ini karena negosiasi menjadi rumit karena perbedaan pendapat yang semakin besar, termasuk usulan Honda agar Nissan menjadi anak perusahaan, menurut sumber sebelumnya.
Perwakilan perusahaan menolak mengomentari masalah tersebut. Sumber tersebut tidak berwenang berbicara kepada media dan menolak disebutkan namanya.
Para produsen mobil, yang akan melaporkan pendapatan kuartalannya pada hari Kamis nanti, telah melakukan pembicaraan untuk merger sejak akhir Desember.
Baik Nissan maupun Honda telah melihat industri mereka dan pasar utama Tiongkok terguncang oleh kebangkitan pesat produsen kendaraan listrik Tiongkok seperti BYD dan keduanya menghadapi prospek tarif di Amerika Serikat, pasar utama lainnya.
Nissan terus maju dengan rencana restrukturisasi yang diumumkan pada bulan November yang mencakup pemotongan 9.000 pekerjaan dan pengurangan kapasitas global sebesar 20 persen.
Pihaknya belum mengungkapkan rincian seperti lokasi mana saja yang akan terkena dampak.
Sumber mengatakan pada bulan Desember bahwa Nissan perlu mengurangi lebih lanjut kapasitasnya di China, tempat ia mengoperasikan delapan pabrik melalui usaha patungannya dengan Dongfeng Motor.
Perusahaan telah menghentikan produksi di pabriknya di Changzhou sebagai bagian dari upaya mengoptimalkan operasi.
Sebelum mengumumkan diskusi merger pada bulan Desember, Nissan dan Honda telah mengadakan pembicaraan terpisah mengenai kolaborasi teknologi, yang ruang lingkupnya dapat mereka uraikan pada hari Kamis.
Nissan kini terbuka untuk bekerja dengan mitra baru, dengan Foxconn Taiwan baru yang dipandang sebagai salah satu kandidat, sumber mengatakan kepada Reuters minggu lalu.
Ketua Foxconn Young Liu mengatakan pada hari Rabu bahwa pihaknya akan mempertimbangkan untuk mengambil saham di Nissan tetapi tujuan utamanya adalah kerja sama.
BACA JUGA