Top Header Ad

Benjamin Netanyahu: Gencatan Senjata Tak Mulai Sampai Hamas Rilis Daftar Sandera

Donald Trump Benjamin Netanyahu
Benjamin Netanyahu jadi tamu negara asing pertama Donald Trump sejak menjabat (X/@netanyahu)

YERUSALEM, inibalikpapan.com – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan gencatan senjata dengan Hamas, yang akan mulai pukul 06.30 GMT atau 13:30 WIB hari ini, tidak akan mulai.

Ia katakan gencatan senjata berlaku jika Hamas memberikan daftar sandera yang akan dibebaskan.

Pengumuman Netanyahu muncul satu jam sebelum batas waktu gencatan senjata.

Para sandera diperkirakan akan dibebaskan dalam beberapa jam setelah dimulainya gencatan senjata

“Perdana menteri menginstruksikan IDF (militer Israel) bahwa gencatan senjata, yang seharusnya mulai berlaku pada pukul 8:30 pagi, tidak akan dimulai sampai Israel memiliki daftar orang-orang yang diculik yang telah dijanjikan Hamas untuk diberikan,” kantornya. kata pada Minggu (19/1/2025).

Pada hari yang sama, Hamas pada menegaskan komitmennya terhadap kesepakatan gencatan senjata Gaza.

Dengan mengatakan keterlambatan dalam mengungkapkan nama-nama sandera pada tahap pertama adalah karena  alasan teknis di lapangan.

IDF telah mulai menarik diri dari wilayah Rafah Gaza di sepanjang perbatasan antara Mesir dan Gaza, media pro-Hamas melaporkan pada Minggu pagi.

Selain itu, IDF juga memperingatkan penduduk Gaza agar tidak mendekati pasukannya atau bergerak di wilayah Palestina menjelang batas waktu gencatan senjata.

Pihaknya juga tambahkan nantinya akan mengeluarkan instruksi mengenai metode perpindahan yang aman.

Langkah Selanjutnya Untuk Pemulihan Gaza

Tetapi apa yang akan terjadi selanjutnya di Gaza masih belum jelas. Karena tidak ada kesepakatan komprehensif mengenai masa depan daerah kantong itu pascaperang.

Pastinya butuh miliaran dolar dan bertahun-tahun kerja keras untuk membangunnya kembali.

Dan meskipun tujuan gencatan senjata Israel – Hamas adalah untuk mengakhiri perang sepenuhnya, salah satu pihak dapat dengan mudah membatalkannya.

Hamas, yang telah menguasai Gaza selama hampir dua dekade, bertahan meskipun kehilangan pimpinan tertingginya dan ribuan pejuang.

Israel telah bersumpah tidak akan membiarkan Hamas kembali berkuasa dan telah membersihkan sebagian besar wilayah di Gaza.

Di Israel, pemulangan para sandera mungkin dapat meredakan kemarahan publik terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan pemerintahan sayap kanannya.

Tetapi kelompok garis keras di pemerintahannya telah mengancam akan mengundurkan diri jika perang melawan Hamas tidak berlanjut.

Dan jika perang terjadi lagi, puluhan sandera mungkin tertinggal di Gaza.

Perjanjian gencatan senjata ini merupakan hasil negosiasi selama berbulan-bulan oleh Mesir, Qatar dan Amerika Serikat, jelang pelantikan Donald Trump pada 20 Januari.

Tahapan Gencatan Senjata Israel – Hamas

Tahap pertama gencatan senjata berlangsung selama enam minggu.

Pembebasan 33 dari 98 sandera yang tersisa,  wanita, anak-anak, pria di atas 50 tahun, yang sakit dan terluka dengan imbalan hampir 2.000 tahanan dan tawanan Palestina.

Mereka termasuk 737 tahanan pria, wanita, dan remaja, beberapa di antaranya adalah anggota kelompok militan yang dihukum karena serangan yang menewaskan puluhan warga Israel.

Juga ratusan warga Palestina dari Gaza yang ditahan sejak perang mulai.

Pembebasan tiga sandera wanita berlangsung pada Minggu sore melalui Palang Merah, dengan imbalan masing-masing 30 tahanan.

Setelah pembebasan sandera pada hari Minggu, pimpinan AS Negosiator Brett McGurk mengatakan kesepakatan itu mengharuskan pembebasan empat sandera wanita lainnya setelah tujuh hari.

Diikuti dengan pembebasan tiga sandera lagi setiap tujuh hari setelahnya.

Selama tahap pertama, tentara Israel akan mundur dari beberapa posisinya di Gaza. Warga Palestina yang mengungsi dari daerah di Gaza utara boleh kembali.

Tinggalkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.