BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Sebagai daerah penyangga IKN, Kota Balikpapan tentunya harus bersiap, dan sebagai daerah pertama ditujuh masyarakat yang datang dengan berbagai macam adat istiadat yang banyak.
Kepala Disdikbud Kota Balikpapan, Irvan Taufik mengatakan, pihaknya menyambut baik dengan berbagai pihak yang mengajak berdiskusi, termasuk mengundang toko adat, penggiat budaya dan seni untuk menyampaikan masukannya.
“Kalau bicara soal budaya pendidikan itu agak sulit, apalagi jila dilimpahkan kepada pemkot karena keterbatasan anggaran,” ujar Irvan Taufik kepada media, Jumat (10/11/2023).
Lanjut Irvan, langkah-langkah yang bida dilakukan ini kalau kabupaten kota soal pemanfaatan gedung kesenian bisa dimanfaatkan sebagai ruang budaya Kota Balikpapan.
“Termasuk penggunaan Bahasa daerah ketika di Balikpapan harus secara regulasi dimana Pemprov harus menetapkan Kaltim bahasa daerah apa,” akunya.
“Beda jika berada di Sulsel pakai bahasa makassar, tambahnya.
Dimana pihaknya saat ini sedang menyusun mulog, tapi mulok kebudayaan, bukan budaya lokal tapi hampir seluruh kebudayaan yang ada disini.
“Tahun 2024 kita mulai, jadi muloknya penggenalan cagar budaya yang ada di Kota Balikpapan,” akunya.
Terpisah, berkaitan kepindahannya Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ke Kalimantan Timur (Kaltim), Duta Kebudayaan Kota Balikpapan, Opid Kaesar berpendapat bahwa hal itu merupakan suatu kebanggaan bagi masyarakat Kalimantan Timur khususnya kota Balikpapan.
Menurutnya, Kaltim yang sekarang sebagai Ibu Kota Nusantara atau Republik Indonesia, merupakan peluang bagi Duta Budaya untuk memperkenalkan kebudayaan yang ada di Kalimantan Timur kepada pengunjung yang nantinya akan datang ke IKN.
“Persiapan kami sebagai Duta Budaya Kota Balikpapan bahwa, kami sudah siap untuk menyambut hadirnya Ibu Kota Nusantara terutama di Kalimantan, dengan cara apapun kami akan selalu mempromosikan serta memperkenalkan kebudayaan serta sejarah yang ada di Kalimantan Timur terutama di Kota Balikpapan,” kata Opid Kaesar.
Opid meneruskan, upaya yang dilakukan Duta Kebudayaan Kota Balikpapan adalah mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mengenal budaya yang ada di Kalimantan Timur terutama Balikpapan, di mana seperti diketahui bahwa Kota Beriman menjadi penyangga Ibu Kota Nusantara.
Namun tak ditampiknya, bakal hadirnya tantangan serta persaingan dengan budaya-budaya yang akan masuk ke Kalimantan Timur. Oleh karena itu, kata dia, inilah peran penting pihaknya sebagai pemuda yang ada di Kalimantan Timur untuk memperkenalkan dan mempromosikan kebudayaan yang ada.
“Misal di pedalaman ada, juga kita di pesisir pun ada. Dan bahkan ada juga yang di Keraton, yang artinya bahwa kebudayaan kita itu lebih lengkap dan harus kita pertahankan serta perkenalkan kepada mereka nantinya,” ujarnya.
Kendati begitu, diyakini adanya pula dampak positif, sebab IKN menjadi peluang besar bagi kelompoknya untuk memperkenalkan lebih jauh lagi tentang kebudayaan yang ada di Kalimantan Timur kepada penduduk daerah maupun luar wilayah.
“Ini merupakan suatu peluang yang sangat besar untuk kami terus memperkenalkan kebudayaan yang ada di Kalimantan timur, karena saya rasa banyak warga Indonesia yang belum tahu ada apa di Kalimantan Timur terutama di bidang kebudayaannya, oleh karena itu apabila ketika pejabat-pejabat yang hadir berkunjung ke Kalimantan Timur biasanya kita memberikan suguhan berupa tarian-tarian khas yang ada di Kalimantan Timur misalkan upacara adat khas Kalimantan Timur,” terangnya.
Ditambahkannya, ia selaku putra daerah Kalimantan Timur dan Kota Balikpapan mendukung dan berharap pembangunan IKN akan terselesaikan sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.