BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Dengan semakin menggeliatnya tingkat kunjungan wisatawan ke Balikpapan dalam momen perpindahan Ibu Kota Nusantara (IKN) membuat kontribusi pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata juga meningkat.
Terutama kunjungan ke beberapa destinasi wisata di Balikpapan, membuat target PAD untuk Disporapar bahkan terlampaui.
Dikatakan, Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (DPOP) Balikpapan Ratih Kusuma, saat menjadi pembicara pada workshop perhotelan dan pariwisata gelaran BPC PHRI Balikpapan, bahwa bisnis perhotelan memberi andil terhadap pendapatan asli daerah (PAD), kendati ia tak merinci detailnya.
“Target PAD untuk Kota Minyak, di sektor destinasi wisata yang dikelola Disporapar, kata Ratih telah mampu dilampaui,” ujarnya, Jumat (10/11/2023).
“Terbesar dari Pantai Manggar. Lokasi wisata alam yang berada di Balikpapan Timur itu pun terus dipercantik, berbagai fasilitas, sarana-prasarana ditambahkan,” jelasnya.
“Saat ini PAD kita sudah Rp 4 miliar, diharapkan akhir tahun nanti bisa mencapai Rp 5 miliar. Tentang target 2024, itu sedang kami tunggu,” sebutnya.
Lokasi wisata baru juga terus tumbuh di Kota Minyak, sehingga semakin banyak pilihan bagi tamu untuk berkunjung. Wisatawan juga diharapkan bisa stay lebih lama, dari itu diperlukan pengembangan pariwisata termasuk dengan melakukan kolaborasi lintas daerah.
Seperti yang dilakukan pemerintah sekarang yang tengah menjajaki potensi wisata Pulau Balabalagan sebagai ecowisata.
Disamping itu, Ratih menginformasikan bahwa Balikpapan masuk nominasi ASEAN Clean Tourist City Award 2024. Nantinya itu akan dikampanyekan, agar seluruh pihak tidak hanya masyarakat namun juga pelaku pariwisata dapat memberikan dukungan.
“Pemerintah sangat mendukung kegiatan maupun upaya yang dilakukan PHRI Balikpapan guna memajukan pariwisata daerah dan SDM nya jadi lebih berkualitas,” tuturnya.
Imbas kota Balikpapan sebagai penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) membuat pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor perhotelan dan pariwisata terus meningkat.
Hal ini disampaikan Ketua DPRD Kota Balikpapan H Abdulloh SSos saat menjadi keynote speaker pada workshop gelaran BPC PHRI Balikpapan di Platinum Hotel Balikpapan, Senin (6/11) kemarin.
Workshop yang mengangkat tema meningkatkan kompetensi bidang perhotelan dan pariwisata di era persaingan industri pariwisata persiapan menyambut IKN, juga dihadiri Ketua BPC PHRI Balikpapan H Soegianto SE, juga pembicara Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (DPOP) Balikpapan dr C.I Ratih Kusuma, dari DPMPTSP, PHRI dan Bappeda Litbang Balikpapan, dan dihadiri juga PHRI Kaltim, GM hotel dan karyawan yang ikut serta workshop.
Dikatakan Abdulloh, bahwa terjadinya peningkatan PAD Balikpapan terus meningkat pasca pandemi Covid dan berlanjut pada penetapan IKN di Kaltim.
“Alhamdulillah berkah rahmat Allah akhirnya penetapan IKN, dimana kota Balikpapan sebagai peyangga IKN, PAD kota Balikpapan mulai melihat naik dari Rp 650 miliar naik menjadi Rp 700 miliar naik menjadi Rp 800 miliar. Kemudian Alhamdulillah sekarang di tahun 2023 sampai di 2024 sudah menyentuh angka Rp 1,1 triliun,” jelas Abdulloh.
Diakui Abdulloh, bahwa di dalamnya salah satu peran menyumbang PAD adalah sektor perhotelan dan restoran yang ada di berbagai kota termasuk juga pariwisata.
“Karena peran strategis kota Balikpapan sebagai penyangga IKN, pengunjung dari seluruh dunia datang ke Balikpapan, sebagai pintu gerbang IKN,” akunya.
Untuk itulah BPC PHRI sebagai koordinator bidang perhotelan dan restoran bisa menangkap peluang-peluang ini, bagaimana agar bisa membesarkan hotel-hotel yang ada di kota Balikpapan bukan hanya besar hotelnya saja tetapi termasuk pelayanan service kepada tamu yang datang,” harap Abdulloh.
Dirinya berharap dengan kegiatan workshop yang dihadiri para GM hotel dan restoran di Balikpapan, juga DPOP Balikpapan, diharapkan mampu membuat inovasi destinasi wisata, sebab potensi PAD Balikpapan di bidang jasa, beda dengan daerah lain yang memiliki SDA tambang.
Dan sebagai ketua DPRD Balikpapan, Abdulloh siap mendukung berbagai program PHRI Balikpapan dalam meningkatkan potensi bidang perhotelan dan pariwisata di Balikpapan.
Selain itu, penambahan destinasi wisata di Balikpapan membuat para tamu yang berkunjung ke Balikpapan dan juga IKN waktunya akan bertambah, sehingga hal ini membuat keuntungan bagi sektor perhotelan dan pariwisata di Balikpapan.
Sementara itu Ketua BPC PHRI Balikpapan, H Soegianto menyebutkan bahwa kegiatan workshop perhotelan dan pariwisata wujud kerjasama pihaknya dengan dukungan Pemkot Balikpapan, yaitu DPOP Balikpapan dalam upaya meningkatkan kemampuan SDM bidang perhotelan dan restoran yang menjadi anggota PHRI Balikpapan dalam menyongsong IKN.